Perempuan memiliki peran penting untuk segala aspek kehidupan. Tidak kalah dengan laki-laki, meski harus menjadi ibu, tetapi tidak ada batasan bagi seorang ibu atau perempuan untuk berkarir.
Indonesia memiliki perempuan-perempuan atau sosok ibu di rumahnya yang memiliki karir luar biasa. Bahkan menempati kursi-kursi strategis di BUMN hingga menjadi pengusaha.
Berikut lima perempuan inspiratif yang menduduki jabatan strategis di Indonesia:
Mengutip dari laman resmi Inalum, Senin (22/12/2025), dia resmi menjabat sebagai Direktur Utama sejak 10 Juni 2025. Ia memiliki sejumlah pengalaman di industri baja, manufaktur, dan energi (minyak dan gas).
Sebelum bergabung di Inalum, ia merupakan Direktur Komersial PT Krakatau Steel (2020-2023), kemudian pernah juga menjabat sebagai Direktur Komersial PT Perusahaan Gas Negara LNG Indonesia (2017-2019).
Selain sebagai direksi, ia juga tercatat sebagai Komisaris Utama dari anak usaha PT Krakatau Steel seperti: Komisaris Utama PT Krakatau Bandar Samudra, Komisaris PT Krakatau Baja Industri, Komisaris Utama PT KHI Pipe Industries (2021), Komisaris Utama PT Krakatau Nasional Resources (2021), Komisaris Utama PT Krakatau Osaka Steel (2019), dan PLT Komisaris Utama PT Krakatau Daya Listrik (2019).
Dalam catatan detikcom, Tri Andayani saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pelni. Perempuan yang karib disapa Anda ini adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Sebelum menjadi Direktur Utama perusahaan BUMN ternama, Anda memiliki berbagai macam bakat sejak kecil, seperti menyanyi, bermain piano dan organ, berenang, dan menggambar.
Anda merupakan Sarjana Ekonomi dari STIE Perbanas Jakarta dan ia juga merupakan lulusan Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sebelum menjadi direktur utama, Anda adalah Direktur Keuangan PT Pelni di tahun 2017-2019.
Pada 2022, Anda baru ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pelni melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-57/MBU/02/2022 tanggal 25 Februari 2022.
Perempuan berusia 53 tahun ini bukan orang baru di sektor perbankan. Sebelum ditugaskan di BNI, dia cukup lama di Bank Mandiri. Persis sebelum di BNI, dia merupakan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2020-2025).
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Selain itu, mengutip dari laman resmi BNI, dia juga pernah ditunjuk sebagai Senior Executive Vice President Corporate Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2016-2018), Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2018-2019), kemudian pernah menjadi Direktur Corporate Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2019-2020).
Dalam jajaran direksi Perum Bulog, Febby merupakan satu-satunya perempuan. Mengutip dari laman resmi Bulogm perempuan yang lahir di Palembang pada 28 November 1973 itu telah lama berkarir di Perum Bulog.
Perjalanan pendidikannya, dia merupakan lulusan S1 Manajemen Perusahaan di Universitas Pancasila pada tahun 2001 dan mendapatkan gelar S2 Manajemen dan Bisnis di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2016.
Febby memulai karirnya di Perum BULOG sejak tahun 1998. Pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Regional Jakarta dan Banten Perum BULOG pada tahun 2017 kemudian ditugaskan menjadi Kepala Divisi Penjualan Grosir dan Pasar Pemerintah, Direktorat Komersial Perum BULOG pada tahun 2019. Ditugaskan sebagai Direktur Bisnis Perum BULOG terhitung sejak 21 Oktober 2020.
Dalam catatan detikcom, melalui perusahaannya itu, Nurhayati memiliki merek produk kecantikan halal dan terkenal di Indonesia yakni Wardah. Kemudian dalam, catatan Forbes, Nurhayati menngawasli karirnya dari seorang apoteker. Namun, dia mencoba peruntungan dengan memulai bisnisnya pada tahun 1985.
Awalnya, Wardah dipasarkan ke pesantren dan dijual dari pintu ke pintu. Seiring berjalannya waktu, perusahaan suami istri itu berganti pada 2011 menjadi Paragon Technology & Innovation.
Selain merek Wardah, Paragon juga melahirkan Make Over dan Emina pada 2010 dan 2014. Per 2018, ada 10 merk dagang yang lahir dari Paragon Technology and Innovation. Pada 2017 PTI memiliki 8.300 karyawan dan, menurut firma riset pasar ecommerceIQ, menguasai 30% pasar produk kecantikan di Indonesia.
