Perusahaan minyak raksasa Saudi Aramco mencatat penurunan laba bersih sebesar 4,6% di kuartal I 2025. Kondisi ini terjadi akibat merosotnya penjualan dan biaya operasional perusahaan yang melonjak naik.
Mengutip dari Reuters, Saudi Aramco mencatat laba bersih sebesar 97,54 miliar riyal (US$ 26,01) atau sekitar Rp 429 triliun (asumsi kurs Rp 4.412) di tiga bulan pertama 2025. Angka tersebut mengalahkan estimasi media atau perkiraan yang dilakukan oleh 16 analisis, yakni sebesar US$ 25,36 miliar.
Aramco mengonfirmasi total dividen sebesar US$ 21,36 miliar kuartal I 2025.
Manajemen Aramco sebelumnya mengatakan, perusahaan sempat menargetkan total dividen sebesar US$ 85,4 miliar pada tahun 2025. Namun, target tersebut menurun tajam dari dividen tahun lalu yang lebih dari $124 miliar.
Adapun dividen terkait kinerja, yang tahun lalu jumlahnya US$ 43,1 miliar, dipotong sekitar 98% karena arus kas bebas menyusut. Arus kas bebas sebesar US$ 19,2 miliar pada kuartal pertama, turun 15,8% dari tahun lalu.
“Dinamika perdagangan global mempengaruhi pasar energi pada kuartal pertama tahun 2025, dengan ketidakpastian ekonomi yang mempengaruhi harga minyak,” kata Presiden Aramco Amin Nasser dikutip dari Reuters, Minggu (11/5/2025).
“Periode seperti itu juga menyoroti pentingnya perencanaan dan pelaksanaan modal yang disiplin sementara kami terus mengambil pandangan jangka panjang. Di masa yang tidak menentu, ketahanan Aramco mendukung kinerja keuangan kami dan dividen dasar kami yang berkelanjutan dan progresif,” ujar dia.
Adapun Aramco menyiapkan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) di atas perkiraan, yakni US$ 12,5 miliar pada kuartal pertama atau naik 15,9% dari tahun sebelumnya.
Simak juga video “Spotify Cetak Laba Bersih Rp 4,4 T di Kuartal II 2024” di sini: