Penipuan online masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat yang suka berselancar di dunia maya. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Indonesia Anti‑Scam Centre (IASC) mencatat pada periode 22 November 2024 hingga 31 Mei 2025, ada 135.397 laporan kasus penipuan keuangan daring. Adapun total kerugiannya berkisar Rp 2,6 triliun.
Maraknya aksi kejahatan tersebut tidak terlepas dari terus berkembangnya modus penipuan online. Hal itu diperparah dengan kurangnya pengetahuan warga sehingga membuat modus penipuan bisa terus meningkat. Melansir berbagai sumber, berikut faktor seseorang bisa terkena penipuan online.
1. Minimnya Pengetahuan Terkait Keamanan Digital
Salah satu penyebab utama masyarakat kerap terjebak dalam penipuan online karena minimnya literasi tentang keamanan digital. Hal ini diperparah dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan kata sandi yang mudah ditebak. Akibatnya, mereka menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan online.
2. Mudah Tergiur dengan Godaan Uang Cepat
Iming-iming mendapatkan hadiah juga meningkatkan risiko seseorang terkena penipuan online. Biasanya, para penipu ‘memancing’ calon korbannya dengan sejumlah hadiah mulai dari uang tunai dalam jumlah besar, undian gratis, hingga bisnis online instan yang menggiurkan. Hadiah ini tak jarang membuat korban tergoda dan terjerumus ke dalam jebakan.
3. Tekanan Gaya Hidup Digital
Perkembangan gaya hidup digital membuat banyak orang ‘flexing’ melalui media sosial mereka. Bahkan, tak sedikit orang yang membagikan momen hingga informasi pribadi. Tekanan untuk selalu eksis di dunia digital inilah yang membuat mereka rentan terhadap penipuan. Dari kebutuhan mengikuti tren belanja online hingga takut ketinggalan informasi, membuat masyarakat kerap mengambil keputusan impulsif tanpa mempertimbangkan risiko.
Cegah Penipuan dengan DANA Protection
Di tengah banyaknya modus penipuan digital, menggunakan aplikasi transaksi yang aman dan memiliki fitur proteksi jelas menjadi langkah penting. Salah satu dompet digital yang menghadirkan perlindungan menyeluruh adalah DANA, melalui menu DANA Protection.
DANA memiliki Jaminan Anti Penipuan yang membantu pengguna tetap aman saat bertransaksi. Lewat fitur Scam Checker di DANA Protection, pengguna dapat mengecek risiko penipuan hanya dengan memasukkan nomor ponsel, tautan, akun media sosial, atau nomor rekening yang mencurigakan.
Fitur ini memudahkan pengguna memverifikasi keaslian pihak yang menghubungi mereka, termasuk jika ada yang mengaku sebagai perwakilan DANA atau layanan resmi lain. Cukup masukkan nomor atau tautan tersebut, pengguna bisa langsung mengetahui apakah identitas itu terindikasi berbahaya atau tidak.
Manfaat Cek Risiko Penipuan di DANA Protection
Fitur DANA Protection hadir membantu pengguna melakukan cek risiko penipuan sebelum melakukan transaksi. Berikut manfaat cek risiko penipuan di DANA Protection:
• Memeriksa keaslian nomor HP, akun media sosial, link mencurigakan, dan nomor rekening.
• Mendapatkan hasil pencarian yang terintegrasi dengan layanan Komdigi untuk memastikan tingkat risiko.
• Membuat laporan langsung di aplikasi jika nomor atau akun tersebut terindikasi penipuan.
Nah, itulah pentingnya mengecek risiko penipuan melalui DANA Protection. Dengan fitur Scam Checker di DANA Protection, pengguna bisa bertransaksi lebih tenang, lebih terlindungi, dan terhindar dari jebakan scam yang merugikan. Yuk transaksi aman dan nyaman pakai DANA sekarang juga!






