Pendiri aplikasi Telegram, Pavel Durov berencana mewariskan hartanya kepada lebih dari 100 anaknya. Jumlah itu terdiri dari enam anak melalui hubungan dan sisanya dilahirkan melalui donor sperma.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di majalah politik Prancis Le Point, pria berusia 40 tahun itu mengaku tidak membedakan antara anak-anak sahnya dari tiga wanita berbeda dengan mereka yang dikandung dari sperma yang disumbangkannya.
“Mereka semua adalah anak-anakku dan akan memiliki hak yang sama! Aku tidak ingin mereka saling menghancurkan setelah kematianku,” kata Durov yang baru-baru ini menulis surat wasiatnya, dikutip dari CNN, Minggu (22/6/2025).
Dilansir dari Forbes, Durov memiliki kekayaan bersih mencapai US$ 17,1 miliar atau setara Rp 279,69 triliun (kurs Rp 16.356).
Durov telah rutin melakukan donor sperma sejak 15 tahun lalu. “Saya ingin menegaskan bahwa saya tidak membuat perbedaan antara anak-anak saya. Ada yang di kandung secara alami dan yang berasal dari sumbangan sperma saya,” ucapnya.
Ketika ditanya mengapa ia menulis surat wasiatnya sekarang, Durov menilai pekerjaannya mengandung risiko dan mendatangkan banyak musuh sehingga segala kemungkinan bisa terjadi.
“Pekerjaan saya mengandung risiko, membela kebebasan mendatangkan banyak musuh termasuk di dalam negara-negara yang kuat. Saya ingin melindungi anak-anak saya, tetapi juga perusahaan yang saya buat, Telegram. Saya ingin Telegram selamanya tetap setia pada nilai-nilai yang saya bela,” imbuhnya.
Tahun lalu, Durov ditangkap di Paris atas tuduhan bahwa platformnya terlibat dalam membantu pencucian uang, pengedar narkoba dan orang-orang yang menyebarkan pornografi anak.
Durov, yang merupakan satu-satunya pemegang saham Telegram telah membantah tuduhan tersebut dan menganggap itu tidak masuk akal.
“Hanya karena penjahat menggunakan layanan pesan kami di antara lainnya, tidak berarti mereka yang menjalankannya adalah penjahat,” katanya.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.