Pemerintah Janji Urus Izin Investasi Makin Mudah, Ini Alasannya

Posted on

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menjamin izin berinvestasi akan semakin mudah seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

Menurut Rosan, aturan tersebut menjadi dasar hukum untuk memberikan kepastian perizinan yang mempercepat proses investasi. PP Nomor 28/2025 memuat implementasi fiktif-positif, yang artinya izin bisa diterbitkan otomatis oleh BKPM jika kementerian teknis lambat memproses perizinan.

“Tapi sekarang dengan adanya PP Nomor 28 ini yang kita menerapkan kebijakan, yaitu apabila dalam waktu yang sudah ditentukan, misalnya dalam waktu 10 hari, belum ada kabar dari kementerian terkait lainnya, kami otomatis bisa mengeluarkan izinnya,” katanya dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025 di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Rosan menjelaskan, perizinan investasi melibatkan sekitar 18 kementerian dan badan. Investor kerap mengeluhkan lambatnya proses perizinan yang bisa molor hingga berbulan-bulan.

Inisiatif ini disambut positif pengusaha internasional karena bisa memberi kepastian berinvestasi. Menurut Rosan, fiktif positif juga terintegrasi pada Online Single Submission (OSS).

OSS merupakan sistem yang mengintegrasikan seluruh proses perizinan usaha secara elektronik agar pelaku usaha dapat mengurus izin secara cepat, transparan, dan terpusat melalui satu pintu. Ke depannya, Rosan percaya diri investasi yang masuk ke Indonesia akan terus mengalami peningkatan.

“Insyaallah sesuai yang ditargetkan oleh Bappenas kepada kami bisa tercapai. Kami meyakini di triwulan berikutnya akan terjadi peningkatan yang sangat-sangat baik juga, dari segi investasi yang masuk dari dalam maupun luar negeri,” terang CEO Danantara ini.

Sebagai informasi, tahun 2025 Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM ditugaskan untuk menarik investasi sebesar Rp 1.905 triliun. Sementara hingga 2029 investasi diharapkan bisa tembus Rp 13.000 triliun demi mengejar target pertumbuhan ekonomi 8%.

Pada kesempatan itu ia menyinggung peran investasi terhadap pertumbuhan ekonomi yang sebesar 2,06% pada kuartal II 2025. BPS sendiri telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,12%.

“Investasi di kuartal II ini mengalami peningkatan yang sangat-sangat baik, karena memang kami melihat terutama memang di daerah Jawa, Jawa Barat dan juga Sulawesi, itu yang memang kalau kita lihat kontribusi dari kenaikan investasinya cukup meningkat, sangat tajam,” ungkap Rosan.

“Dan juga kontribusi dari investasi di kuartal II ini kurang lebih berdasarkan angka BPS adalah 2,06%, peningkatan yang cukup baik,” tutur Rosan.

Simak juga Video ‘Apakah Market Pesimis Dengan Sentimen Rilis Data BPS?’:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *