Pemerintah meningkatkan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai langkah mengantisipasi kenaikan harga di tengah tingginya tensi Indonesia akibat demonstrasi yang berakhir ricuh beberapa hari belakangan ini.
“Kemarin kami operasi (pasar) besar besaran mengantisipasi demo. Kami khawatir terjadi spekulasi harga,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, di Gedung DPR RI, Rabu (3/9/2025).
Penyaluran ditingkatkan, salah satunya yang dilakukan pemerintah pada 30 Agustus 2025 dengan menyalurkan SPHP sebanyak 40 ribu ton. Puluhan ribu ton beras SPHP itu diguyur ke 7.200 kecamatan di Indonesia.
“Kemarin dengan Menteri Perdagangan, Menteri Dalam Negeri turun tangan langsung, pada 30 Agustus 2025,” tambahnya.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Untuk diketahui, pemerintah menggelontorkan sekitar 43.665 ton beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) secara serentak hari ini melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan ini juga diselenggarakan di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta.
Program ini merupakan bagian dari penyaluran beras SPHP yang ditargetkan mencapai 1,3 juta ton untuk periode Juli-Desember 2025. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa GPM dilakukan untuk menstabilkan harga beras yang sebelumnya bergejolak.
Beras SPHP yang disalurkan dijual dengan harga Rp 60.000 untuk kemasan 5 kilogram. Penyaluran beras SPHP menjangkau 4.320 titik kecamatan di 38 provinsi. Distribusi juga diperkuat melalui kerja sama lintas sektor, yakni 414 titik distribusi bersama Polri, 449 titik bersama TNI, 129 titik melalui jaringan BUMN, serta 415 titik distribusi lainnya.
“Kami ingin membangun ekosistem pangan yang sehat yang selama ini terjadi anomali di mana-mana. Gerakan pangan murah ini merupakan upaya nyata untuk menjaga stabilisasi pangan khususnya beras agar terjangkau dan dapat diakses masyarakat dengan harga yang baik,” kata Amran saat Gerakan Pangan Murah di Kementan, Jakarta, Sabtu (30/8/2025).
Gerakan ini merupakan sinergi Kementerian Koordinasi Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian BUMN, TNI, Polri, Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, Pos Indonesia, Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), ID Food, dan PT Perkebunan Nasional.
Simak juga Video: Zulhas Pamer Capaian Pemerintah di Sektor Pangan: Surplus Beras 2,5 Juta Ton