Brasil menjadi salah satu negara yang terdampak tarif tinggi Amerika Serikat (AS). Produk Brasil digetok tarif hingga 50%.
Pemerintah Brasil langsung merespons hal itu dengan meluncurkan paket bantuan kepada perusahaan-perusahaan yang terdampak tarif tinggi AS. Stimulus ini ekonomi ini berfokus pada pemberian kredit bagi eksportir dan pembelian produk oleh pemerintah dengan harapan perusahaan yang terdampak bisa memiliki pasar alternatif.
Presiden AS Donald Trump menaikkan bea masuk atas beberapa barang dari Brasil dari 10% menjadi 50% awal bulan ini. Meskipun beberapa sektor dibebaskan dari pungutan yang lebih tinggi, langkah ini tetap akan merugikan industri seperti kopi, daging sapi, makanan laut, tekstil, alas kaki, dan buah-buahan.
Di lain pihak, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva telah mengisyaratkan bahwa pemerintahannya tidak akan langsung membalas kenaikan tarif tersebut, melainkan memprioritaskan dukungan bagi sektor-sektor yang paling terdampak.
“Kami tidak mengumumkan langkah-langkah timbal balik. Sejak awal, kami tidak ingin melakukan apa pun yang dapat membenarkan memburuknya hubungan kami,” ujar Lula dilansir dari Reuters, Kamis (14/8/2025).
Stimulus Jumbo Rp 100 T
Total rencana bantuan yang akan diberikan pemerintah Lula kepada perusahaan senilai 34,5 miliar Real Brasil atau sekitar Rp 100 triliun lebih (kurs Rp 2.900).
Terdiri dari akses kredit senilai 30 miliar Real Brasil atau sekitar Rp 87 triliun melalui Dana Jaminan Ekspor (Fundo Garantidor de Exportação/FGE). Dana itu dikelola oleh Bank Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional (Banco Nacional de Desenvolvimento Econômico e Social/BNDES).
Pemerintah Lula juga akan memberikan kontribusi tambahan senilai total 4,5 miliar Real Brasil atau sekitar Rp 13 triliun sebagai bantuan bagi perusahaan-perusahaan kecil.
Program bantuan baru Brasil juga meringankan beban pajak bagi eksportir agar mereka tetap kompetitif di AS. Diperkirakan bila kebijakan ini berlaku sampai tahun depan, pemerintahan Lula akan mengalami kehilangan potensi pajak senilai 5 miliar Real Brasil atau sekitar Rp 14,5 triliun.
Selain itu, program ini juga mendukung pembelian barang oleh pemerintah yang sebelumnya ditujukan untuk pasar AS, yang akan dialihkan untuk makanan sekolah negeri dan rumah sakit.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Lula, yang berlaku segera tetapi harus disetujui oleh Kongres dalam waktu empat bulan agar tetap berlaku.
Brasil termasuk di antara negara-negara yang paling terdampak oleh tarif Trump. Washington mengecualikan barang-barang utama seperti pesawat terbang, jus jeruk, minyak, dan bubur kertas pulp dari tarif yang lebih tinggi. Namun, produk-produk andalan ekspor Brasil ke AS seperti kopi dan daging sapi kini dikenakan tarif penuh, yang mulai berlaku minggu lalu.
Trump menuduh pemerintah Brasil memainkan kasus hukum terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro. Trump memiliki hubungan yang cukup akrab dengan Bolsonaro. Di dalam negeri, Bolsonaro sedang diadili karena diduga berencana untuk membatalkan pemilu 2022.
Lihat juga Video: Dikenakan Tarif 50%, Presiden Brasil Ogah Telepon Trump