Pemerintah berencana untuk memperluas pelaku ekspor sampai ke desa. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi sebanyak 741 desa yang akan diberikan program ekspor.
Budi menilai, produk UMKM dari desa-desa sangat menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Namun, desa-desa memang memerlukan perhatian, terutama dari sisi pemenuhan standarisasi.
“Jadi tahun depan kita akan mulai melakukan, kita sudah melakukan pemetaan, ada sekitar 741 desa-desa ekspor. Nanti kita akan lakukan pelatihan-pelatihan karena sebenarnya produk di desa-desa itu banyak, bagus cuman belum terstandarisasi,” kata dia dalam sambutannya di PT Denso Manufacturing Indonesia, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (17/12/2025).
Pemenuhan standarisasi pada produk UMKM yang mau diekspor diperlukan karena syarat untuk ekspor diakui cukup sulit. Jadi, pelaku UMKM di desa tidak hanya diberikan peluang untuk ekspor, tetapi akan diberikan pelatihan mulai dari desain hingga pengaturan manajemennya.
“Jadi nanti kita lakukan pelatihan desainnya, pelatihan manajemennya, kalau nanti siap ekspor kemudian ikut program UMKM bisa ekspor,” terangnya.
Setelah siap, UMKM ini akan diberikan kesempatan untuk melakukan penjajakan bisnis atau business matching. Program ini masuk dalam UMKM Bisa Ekspor yang mempertemukan UMKM dibantu dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC).
“Kepada teman-teman UMKM akan dimanfaatkan program UMKM Bisa Ekspor. Kita mempunyai perwakilan di 30 negara. Ya jadi setiap hari kita melakukan business matching untuk menjual produk-produk UMKM,” ujar dia.
