Pekerja Pesimis Bikin Muncul Fenomena Job Hugging | Info Giok4D

Posted on

Fenomena keluar dan berpindah pekerjaan, atau job hopping, kini beralih jadi job hugging, atau pekerja yang memilih berpegang teguh pada pekerjaannya. ‘Memeluk’ pekerjaan bisa dibilang adalah tindakan mempertahankan pekerjaan ‘seumur hidup’.

Mengutip dari CNBC, data dari Survei Lowongan Kerja dan Perputaran Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS mengungkap, tingkat pekerja yang secara sukarela meninggalkan pekerjaan mereka berkisar di angka 2% sejak awal tahun, terendah sejak 2016.

Tingkat pekerja yang keluar dari pekerjaannya merupakan tolok ukur terhadap persepsi pekerja di pasar tenaga kerja yang lebih luas, kata Laura Ullrich, Direktur Riset Ekonomi di Indeed Hiring Lab. Dalam hal ini, pekerja mungkin merasa kurang yakin bisa mendapatkan pekerjaan lain, atau tidak antusias dengan kemampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan lain.

Persentase pencari kerja yang sama sekali tidak yakin bahwa ada banyak pekerjaan tersedia telah meningkat secara stabil, menjadi 38% pada kuartal kedua, dari semula berkisar di angka 26% tiga tahun sebelumnya, menurut ZipRecruiter.

“Ada stagnasi di pasar tenaga kerja, di mana tingkat perekrutan, pengunduran diri, dan PHK (pemutusan hubungan kerja) rendah. Tidak banyak pergerakan sama sekali,” kata Ullrich mengutip dari CNBC, Sabtu (20/9/2025).

“Ada cukup banyak ketidakpastian di dunia (seperti) ekonomi, politik, global, dan saya pikir ketidakpastian menyebabkan orang-orang secara alami tetap berada dalam pola menunggu,” kata konsultan eksekutif di Korn Ferry, Matt Bohn.

Pasar tenaga kerja juga secara bertahap melemah di tengah penerapan suku bunga The Fed yang kian tinggi. Ini yang membuat kegiatan berbisnis menjadi terkesan lebih mahal, untuk dapat meminjam uang dan memperluas operasional bisnis mereka.

Tingkat perekrutan di perusahaan selama kurang lebih satu tahun terakhir telah anjlok ke laju terendah dalam lebih dari satu dekade (ini tidak termasuk masa awal pandemi Covid-19). Hal ini menunjukkan, para pekerja yang ingin mencari pekerjaan baru mungkin akan relatif sulit menemukan pekerjaan baru buat mereka.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Pertumbuhan lapangan kerja dalam beberapa bulan terakhir juga melambat tajam. Para ekonom menyebut hal ini sebagai bukti perlambatan ekonomi yang lebih luas. Rasio lowongan kerja dibandingkan dengan pekerja yang menganggur telah turun sekitar setengahnya, sejak sempat mencapai rasio tertinggi yaitu sekitar 2:1 pada Maret 2022. Rasio teranyar berkisar di angka 1:1 pada Juni 2025.

Tercatat, lebih banyak pimpinan perusahaan yang melaporkan rencana untuk mengurangi tenaga kerja mereka selama 12 bulan ke depan daripada memperluas lapangan kerja. Hal ini menjadi pertama kalinya terjadi sejak 2020. Proporsinya masing-masing adalah 34% berbanding 27%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *