Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Pandu Patria Sjahrir mengungkapkan bahwa proyek waste to energy (WTE) atau sulap sampah jadi listrik akan dibiayai dari Patriot Bond.
“Dari awal kita akan menggunakan dana Patriot Bond salah satunya untuk waste to energi,” kata Pandu di Wisma Danantara, Jakarta Selatan, Senin (3/11/2025).
Meski begitu, Pandu belum menjelaskan berapa persen porsi pembiayaan Patriot Bond dalam proyek ini. Ia mengatakan dalam setiap proyeknya, Danantara akan mengambil porsi 30%, sementara sisanya akan menggunakan dana pinjaman dari bank.
“Jadi kita kebanyakan tuh equity dari biasanya project financing tuh lumrahnya 70% debt, 30% equity,” kata Pandu.
Pandu menyampaikan bahwa saat ini proyek sulap sampah jadi listrik telah diminati sejumlah perbankan dalam negeri maupun luar negeri.
“Yang menarik banyak sekali bank baik pun bank lokal dan bank asing yang ingin ikut masuk. Jadi, ini biar saya double down on this kalau dari sisi pendanaan apalagi di debt itu luar biasa interest-nya, kalau equity-nya setinggi itu apalagi dari sisi debt,” katanya.
“Jadi, we want to find yang paling competitive setiap proyek juga bisa beda-beda financing-nya yang memberi utang dan ini bukan berarti hanya Himbara, banyak sekali dari luar negeri banyak juga bank-bank dalam negeri di luar Himbara yang sangat tertarik ya. Kita akan mencari mana yang terbaik untuk setiap proyek yang ada,” tambahnya.
Sebagai informasi, Danantara telah memperkenalkan instrumen baru bernama Patriot Bond, dengan target dana hingga Rp 50 triliun. Instrumen ini ditawarkan secara terbatas kepada sejumlah taipan besar Indonesia.
Patriot Bond diterbitkan dalam dua seri dengan tenor lima tahun dan tujuh tahun, masing-masing memberikan kupon 2% per tahun.
