Paripurna DPR Sahkan Hasil Pembahasan RAPBN 2026 | Info Giok4D

Posted on

Sidang Paripurna DPR RI merestui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026 dibahas lebih lanjut. Keduanya merupakan dasar bagi pemerintah untuk menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN dan Nota Keuangan 2026.

Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir mengatakan, pada permulaan Rapat Paripurna hari ini telah hadir sebanyak 347 orang anggota dari total 579, dan dihadiri oleh seluruh fraksi yang ada di DPR RI. Salah satu agendanya ialah penyampaian laporan hasil pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2026 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2026 oleh Badan Anggaran DPR RI

“Selanjutnya hasil pembahasan RAPBN dan RKP 2026 akan menjadi pedoman dalam penyusunan Rancangan APBN 2026,” kata Adies dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-25 Masa Sidang IV Tahun Sidang 2024-2025, Kamis (24/7/2025).

Pembacaan hasil RAPBN dan RKAP 2026 dibacakan oleh Wakil Ketua Banggar Jazilul Fawaid. Hal ini merupakan hasil dari rangkaian pembahasan sebelumnya bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Jazilul mengatakan, pembahasan bersama pemerintah telah dilakukan sejak tanggal 1 s.d 22 Juli 2025 dan disepakati untuk membentuk empat panitia kerja (Panja). Kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan tim perumus pada masing-masing panja.

“Pada Rapat Kerja 22 Juli 2025 seluruh laporan Panja tersebut telah disampaikan dan disepakati sebagai hasil pembahasan Banggar dengan pemerintah dan BI dalam rangka pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN TA 2006 dan RKAP 2026 yang akan menjadi bahan dasar bagi pemerintah dalam menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN tahun 2026 beserta nota keuangannya,” ujar Jazilul.

Berikut poin-poin hasil RAPBN 2026 yang telah disepakati:

Asumsi Dasar Ekonomi Makro

– Pertumbuhan ekonomi 5,2-5,8%
– Inflasi 1,5-3,5%
– Nilai tukar rupiah Rp 16.500-16.900/US$
– Tingkat bunga SUN 10 tahun 6,6-7,2%
– ICP US$ 60-80 per barel
– Lifting minyak bumi 605.000-620.000 barel per hari
– Lifting gas bumi 953.000 hingga 1,02 juta barel setara minyak per hari

Sasaran & Indikator Pembangunan 2026

– Tingkat kemiskinan 6,5-7,5%
– Tingkat kemiskinan ekstrem 0-0,5%
– Rasio gini 0,377-0,380
– Tingkat pengangguran terbuka 4,44-4,96%
– Indeks modal manusia 0,57
– Indeks kesejahteraan petani 0,7731
– Proporsi penciptaan lapangan kerja formal 37,95

Postur Makro Fiskal 2026

1. Pendapatan Negara 11,71-12,31% PDB
a. Perpajakan 10,08-10,54% PDB
b. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 1,63-1,76% PDB
c. Hibah 0,002-0,003% PDB

2. Belanja Negara 14,19-14,83% PDB
a. Belanja Pemerintah Pusat 11,41-11,94% PDB
b. Transfer ke Daerah 2,78-2,89% PDB

3. Keseimbangan primer 0,18-0,22% PDB
4. Defisit 2,48-2,53%
5. Pembiayaan 2,48-2,53%

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *