Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nusron Wahid memastikan lahan untuk perkebunan tebu yang akan digunakan dalam pengembangan Bahan Bakar Minyak (BBM) campur etanol 10% telah disiapkan. Nusron menyebut, jumlahnya mencapai 920.000 hektare (ha).
Nusron mengakui masih kurang sekitar 80 ribu ha lagi, karena target kebutuhan untuk pengembangan BBM dicampur etanol 10% disebut mencapai 1 juta ha.
“Sudah ada datanya. Sudah 680 ribu hektare, ditambah 240 ribu (ha), kurang 100 ribu (ha) dari data sejuta itu. Tinggal diverifikasi dulu oleh Kementerian Pertanian cocok apa tidak, yang 100 ribu saya masih cari, PR (pekerjaan rumah) lagi tak carikan lagi,” kata dia di Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025).
Nurson menuturkan, lahan yang telah disiapkan itu bersumber bekas Hak Guna Usaha (HGU) yang sudah kedaluwarsa dan tanah terlantar. Untuk kekurangan lahannya masih akan dicarikan lagi.
“Untuk menanam etanol sisanya kurang, kan baru 680 (ribu ha) tambah 240 (ribu ha) kan. Baru 920 (ribu ha), kurang 80 ribu (ha). Lagi tak pikir ini cari. Mana lagi ini lagi mikir,” jelasnya lagi.
Nurson memastikan data lahan tersebut telah diserahkan ke Kementerian Pertanian, jadi proses selanjutnya masih dalam verifikasi Kementan. Untuk sebarannya, lahan tersebut berada di 19 provinsi.
“Tersebar di 18 provinsi atau 19 provinsi itu ya. Di Sumatera ada, di Kalimantan ada, Sulawesi juga ada. Jawa Barat ada, Jawa Timur juga ada,” sebutnya.
Sebagai informasi, pemerintah tengah mengkaji penerapan BBM dicampur etanol atau metanol sebesar 10%. Untuk merealisasikan rencana tersebut, dibutuhkan 1 juta ha kebun tebu.
Dalam proses terbentuknya etanol berasal dari fermentasi gula yang menghasilkan tetes tebu (molase). Molase ini lah yang dapat menjadi etanol.
“Sekarang sedang dikaji bensin tambahannya 10% etanol atau metanol. Kalau tambahnnya 10% saja, maka kita perlu sejuta kebun tebu, dan di mana-mana nanti tanahnya untuk metanol akan ditanam orang singkong. Jadi, nggak akan lagi ada tanah kosong,” kata Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam Refleksi Satu Tahun Kemenko Pangan di Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).
Menurutnya, lahan 1 juta ha bisa menghasilkan tebu hingga 80 juta ton. Kondisi ini juga sama pada peningkatan produksi singkong. Dia memastikan dengan rencana besar itu, petani akan mendapatkan kepastian pembelian tebu dan singkong.
Simak juga Video Bahlil: Presiden Setuju BBM di Indonesia Campur Etanol 10%
