Negara Produsen Tembaga Terbesar Dunia Kepincut Kerja Sama Bareng RI

Posted on

Chili menyatakan minatnya untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Indonesia. Negara di Amerika Selatan itu memiliki banyak potensi, salah satunya di sektor tambang.

General Director ProChile, Ignacio Fernández, mengatakan, industri tambang Chili merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Chili menjadikan produk tambang, utamanya tembaga, menjadi salah satu komoditas ekspor utama. Chili merupakan salah satu produsen tembaga terbesar dunia.

“Kita memiliki industri tambang berkelas dunia. Produk tambang merupakan komoditas ekspor utama Chili. Tahun lalu ekspor tembaga misalnya merupakan 50% dari total ekspor negara kami. Dan bukan komoditasnya saja, tapi kita juga memiliki layanan berkualitas di sektor tersebut dan kami ingin meningkatkan kerja sama dengan Indonesia,” ujarnya dalam Chile-Indonesia Trade Engagement Seminar di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Ia mengatakan, Chili memiliki banyak insinyur dan menyediakan sistem keamanan unggul untuk industri tambang. Terlebih, ekspor untuk layanan jasa menunjukkan peningkatan dalam lima tahun terakhir, dengan rata-rata peningkatan sekitar 15% sampai 20% per tahun.

“Jika dilihat dari ekspor layanan dan jasa dalam lima tahun terakhir, angkanya berada di kisaran 15% sampai 20% tiap tahun. Jadi kita juga menyediakan kerja sama di bidang tersebut,” jelas dia.

Pada kesempatan itu, ia mengajak para pemangku kepentingan Indonesia mengeksplorasi kerja sama sektor perdagangan. Pada semester pertama 2025, nilai ekspor Chili ke dunia mencapai hampir US$ 52 juta, meningkat 9,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

Lebih dari setengahnya menjangkau negara-negara Asia. Produk ekspor utama mencakup buah segar (fresh fruit) dan kerang (mussels). Ekspor jasa juga mencatat rekor tertinggi mencapai hampir US$ 1,6 miliar di angka ekspor global.

Sementara itu, nilai ekspor ke Indonesia pada paruh pertama tahun ini baru mencatat sekitar US$ 35 juta, menunjukkan adanya potensi besar untuk peningkatan di perdagangan bilateral.

“Bagi Chili, memperkuat perdagangan dengan negara-negara ASEAN, khususnya dengan Indonesia, merupakan prioritas utama, seiring upaya kami mendiversifikasi pasar ekspor Chili, terutama untuk produk pangan yang sehat, aman, dan diproduksi secara berkelanjutan, wine berkualitas tinggi, hingga meluas ke sektor jasa, teknologi, dan seni,” tambah Ignacio.

Saat ini, negara-negara ASEAN menerima kurang dari 2% dari total ekspor Chili. Nilai ekspor Chili ke Indonesia sendiri mencapai sekitar US$ 1,8 miliar pada tahun 2024.

Sementara itu, Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional, Claudia Sanhueza membuka forum dengan menekankan pentingnya kemitraan perdagangan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Dialog ini merupakan platform strategis untuk menyelaraskan prioritas ekonomi dan mendorong model perdagangan yang mengedepankan diversifikasi, keberlanjutan, inovasi, serta manfaat bersama,” sebut Claudia.

Sementara itu, Mario Artaza, Duta Besar Chili untuk Indonesia menyoroti semakin meningkatnya momentum dalam hubungan Chili-Indonesia.

“Misi diplomatik kami berfokus pada upaya membangun jembatan, antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Forum ini merupakan bukti nyata dari visi bersama untuk memperdalam kerja sama dan mendorong pertumbuhan,” tutup Mario.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *