PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatat kinerja kurang memuaskan sepanjang semester I 2025. Laba bersih perseroan rontok 87,3% menjadi Rp 117,16 miliar dari Rp 925,51 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur & Corporate Secretary Gudang Garam, Heru Budiman, mengatakan perseroan belum menetapkan rasio dividen untuk tahun buku 2025.
“Rasio kalau 2025 tentunya belum ada,” ungkap Heru dalam Public Expose Live secara virtual, Kamis (11/9/2025).
Sebagai gambaran, untuk tahun buku 2024 Gudang Garam membagikan dividen Rp 500 per saham atau sekitar Rp 962 miliar dengan rasio hampir 100%.
“Pembagian dividen terakhir sebesar Rp 500 per lembar atau total Rp 962 miliar dengan rasio pembagian 98%,” jelas Heru.
Kinerja Keuangan Terkoreksi
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2025, pendapatan Gudang Garam turun 11,29% menjadi Rp 44,36 triliun dari Rp 50,01 triliun pada semester I 2024.
Meski biaya pokok pendapatan juga turun menjadi Rp 40,58 triliun dari Rp 44,95 triliun, penurunan pendapatan tetap menyeret laba bersih ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Di sisi neraca, total liabilitas perusahaan tercatat Rp 18,72 triliun pada semester I 2025, turun dari Rp 23,92 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Ekuitas juga terkoreksi menjadi Rp 61,07 triliun dari sebelumnya Rp 61,91 triliun.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Dividen Rp 962 Miliar untuk Tahun Buku 2024
Sebelumnya, Gudang Garam memutuskan membagikan dividen Rp 962,04 miliar berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 25 Juni 2025. Keputusan ini menandai kembalinya perseroan membagikan dividen setelah sempat absen.
“Disetujui penggunaan sebagian laba Perseroan untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 962.044.000.000 sebagai dividen, sehingga besar dividen yang diterima masing-masing pemegang saham adalah Rp 500 per saham,” demikian keterangan resmi perseroan.
Simak juga Video: Heboh Gudang Garam Dilanda Isu PHK Massal
