PT Kereta Api Indonesia (Persero) menghadirkan layanan KA Lokal Batara Kresna sebagai pilihan perjalanan santai bernuansa liburan dengan tarif terjangkau. Berbeda dengan KA pada umumnya Batara Kresna melintas beriringan dengan para pengendara di jalan protokol Kota Solo.
KA Lokal Batara Kresna melayani rute Purwosari-Solo Kota-Sukoharjo-Pasarnguter-Wonogiri dengan tarif Rp 4.000. Perjalanan ini membawa pelanggan melintasi kawasan perkotaan hingga wilayah pedesaan dengan pemandangan sawah dan suasana khas Jawa Tengah.
Sepanjang Januari hingga November 2025, KA Lokal Batara Kresna melayani 162.451 pelanggan. Jumlah ini tercatat meningkat 44,53% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebanyak 112.398 pelanggan.
“Peningkatan ini mencerminkan peran layanan kereta api lokal dalam mendukung perjalanan jarak dekat yang rutin dan terjangkau,” kata VP Coporate Communication KAI, Anne Purba, dalam keterangan resminya, Minggu (14/12/2025).
Kereta api ini melayani dua kali perjalanan setiap hari pulang-pergi (PP) dan perjalanan secara rutin serta terjadwal. Tiket KA Lokal Batara Kresna sendiri dapat dibeli melalui aplikasi resmi Persero yakni Access by KAI.
Menurut Anne, selain menjadi daya tarik wisata, layanan kereta yang melintas di jalan raya ini juga mendukung aktivitas masyarakat di sepanjang lintasan.
Sebab Sukoharjo menjadi akses menuju kawasan perdagangan dan kuliner lokal, sementara Pasarnguter dikenal dengan aktivitas ekonomi berbasis pertanian dan usaha kecil. Wonogiri menawarkan potensi wisata alam serta kuliner khas seperti nasi tiwul yang lekat dengan identitas daerah.
“KA Lokal Batara Kresna menjadi bagian dari konektivitas wilayah Solo hingga Wonogiri yang terjangkau dan dekat dengan aktivitas masyarakat,” terangnya.
Sebagai informasi, dalam catatan detikcom KA Lokal Batara Kresna mulai beroperasi saat Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meresmikan kembali railbus jurusan Solo-Wonogiri pada 2015 lalu.
Peresmian kali ini adalah yang kedua kalinya. Sebab pada Juli 2011 lalu Menteri Perhubungan saat itu, Freddy Numberi, juga sempat meresmikan pengoperasian kereta yang sama, namun setelah itu dikandangkan lagi.
KA Lokal Batara Kresna memang melintas langsung di jalan raya, tepatnya di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo. Di sepanjang jalan ini rangkaian kereta jalan berdampingan dengan lalu lintas kendaraan lain, menjadikannya fenomena unik transportasi di Indonesia.
Sementara keberadaan rel kereta yang digunakan KA itu sudah sejak sekitar tahun 1900. Pembangunan rel beriringan dengan berdirinya perusahaan swasta Solosche Tramweg Maatschappij (STM) pada tahun 1892.
Rute kereta berawal dari Benteng Vastenburg ke Gladag kemudian ke barat. Ada beberapa titik pemberhentian, seperti Kampung Kauman, Derpoyudan (timur Nonongan), Pasar Pon, Kebon Rojo (Sriwedari) hingga belok ke Purwosari.
Kemunculan lokomotif tenaga uap pada tahun 1905 kemudian membuat jalur kereta api diperpanjang. Dari Gladag atau Benteng Vastenburg, rel diperpanjang ke utara. Rel melintasi Pasar Gede, Jalan Urip Sumoharjo hingga Stasiun Jebres. Namun dalam perjalanannya, jalur ke utara ini telah hilang.






