Proyek MRT Jakarta Timur-Barat fase 1 tahap 1 Tomang-Medan Satria mulai dibangun tahun depan. Proyek tersebut bakal menghubungkan wilayah Medan Satria, Bekasi (Jawa Barat) dengan Tomang, Jakarta Barat.
Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat mengatakan, proyek tersebut juga akan diperpanjang hingga ke Kembangan. Jalur MRT Jakarta Timur-Barat diproyeksi membentang sepanjang 25 kilometer.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Tahun depan kami melakukan konstruksi dari timur ke barat, Medan Satria sampai Tomang untuk selanjutnya diteruskan ke arah Kembangan. Ini kurang lebih sekitar 25 kilometer,” katanya dalam konferensi pers di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Menurut Tuhiyat, rute MRT ini dirancang menggunakan sistem jalur campuran, yaitu gabungan antara jalur layang dan bawah tanah, atau elevated dan underground. Ditargetkan keseluruhan proyek itu rampung di 2032, namun ada opsi beroperasi secara bertahap.
Kemudian ada juga perpanjangan jalur yang menghubungkan Fatmawati sampai Taman Mini Indonesia. Jalur tersebut akan dibangun dengan sistem bawah tanah sepanjang 11 kilometer dan akan memiliki 10 stasiun.
“Lalu ada wilayah outrange road selatan yang menghubungkan Fatmawati sampai Taman Mini. Ini fully underground, 11 kilometer dengan 10 stasiun,” tutur Tuhiyat.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud menjelaskan, untuk jalur MRT Timur-Barat akan tersambung juga sampai ke wilayah Balaraja, Banten. Proyek itu nantinya akan ditangani oleh pemerintah pusat.
“Jadi timur-barat ini kalau boleh dibilang Pemprov Banten ini yang paling banyak dapet perpanjangan jalur metro. MRT, yang timur-barat itu juga nanti ujungnya ke Banten, Balaraja. Namun demikian saya kira ini prosesnya akan lebih banyak di-drive di pemerintahan pusat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan untuk kelanjutan tentang pembiayaannya,” beber Farchad.
Menurut Farchad proses pembangunan proyek dapat menelan waktu hingga 4 tahun. Bahkan jika memilih jalur bawah tanah, prosesnya bisa semakin lama karena banyak aspek yang perlu diperhitungkan.
“Minimal kalau pembangunan, di mana-mana ya, kalau pembangunan itu butuh waktu antara 4 tahunan kira-kira. Untuk pembangunannya itu sendiri ya, kalau underground mungkin lebih lama lagi,” tutupnya.