Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut minyak jelantah dari program Makan Bergizi Gratis dapat dijual lagi. Hal ini disampaikan oleh Kepala BGN Dadan Hindayana.
Dadan mengatakan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berdiri akan membutuhkan minimal 15 supplier atau pemasok baru. Supplier tersebut untuk memasok beras, daging, buah, hingga pemasok yang mengambil minyak jelantah.
Menurut Dadan, minyak jelantah dapat dijual lagi. Sebab, minyak jelantah tersebut digunakan untuk bioavtur.
“Kan banyak tuh digunakan minyak ya, jelantahnya, kemudian bisa ditampung, kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi. Kenapa? Karena akan digunakan untuk bioavtur kan, untuk pesawat terbang,” kata Dadan dalam BGN Talks Episode 1, dikutip dari akun Youtube BGN, Minggu (1/6/2025).
Selain itu, sampah organik dari MBG juga dapat dimanfaatkan untuk makanan maggot serta pupuk organik. Menurut Dadan, program ini mempunyai multiplier effect.
Dia sudah mendengar banyak cerita positif yang dirasakan di sejumlah daerah. Misalnya, ada anak-anak muda yang semula bekerja serabutan kini menjadi pengelola sampah organik.
“Dan sekarang itu cukup menarik program makan bergizi ini, karena beberapa restoran yang sudah declining dari segi bisnisnya ya. Contoh misalnya seperti yang di Cibubur itu, dia ada satu restoran seafood yang rame-nya hanya Sabtu-Minggu. Mungkin customer-nya sebulan tidak akan lebih dari seribu. Sekarang dia berubah menjadi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi dengan fixed customer 3 ribu per hari,” terang Dadan.
Tidak hanya itu, hal serupa juga terjadi berbagai daerah. Misalnya, katering di Halmahera yang semula mendapat pesanan hanya empat hingga lima kali sebulan. Kini, mengelola 3.500 konsumen pasti usai menjadi mitra MBG.
“Kemudian di Jawa Tengah, misalnya ada tiba-tiba bekas gudang padi yang memang sudah tidak digunakan menjadi SPPG. Di Bandung, ada bekas pabrik tekstil yang sekarang sudah berubah menjadi SPPG. Di Jakarta, kafe yang tadinya sudah mulai declining, tidak ada customer-nya, berubah menjadi SPPG. Di Jambi, sebentar lagi akan ada hotel yang berubah menjadi SPPG,” imbuh Dadan.