Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan UK Special Representative for Climate, Rachel Kyte. Keduanya membahas tentang kondisi pelemahan ekonomi global saat ini yang berpotensi menghambat transisi energi.
Sri Mulyani mengatakan, Rachel adalah kawan lamanya di Bank Dunia dulu. Ia datang bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey dan timnya ke kantor Kementerian Keuangan RI.
“Kami bicara soal climate action (aksi iklim), utamanya transisi energi, yang semakin kompleks dimplementasikan di tengah dinamika global saat ini,” kata Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagram pribadinya @smindrawati, ditulis Senin (12/5/2025).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Menurut Sri Mulyani, rantai pasok yang terdisrupsi seperti saat ini membuat proses transisi energi terhambat. Alhasil, transisi energi juga menjadi topik yang tidak terlalu sering dibahas lagi di berbagai forum multilateral.
Di samping itu, Sri Mulyani bilang, kondisi perlemahan ekonomi dunia sangat berpengaruh terhadap proses transisi energi. Bisa-bisa, negara kehilangan investasi terhadap energi hijau atau green energy.
“Jika negara kehilangan investasi terhadap green energy karena kondisi ekonomi yang lemah, artinya proses transisi energi juga akan melambat dan penggunaan energi tak terbarukan seperti batu bara akan semakin panjang, sementara dampak climate change sendiri tidak terhindarkan,” ujarnya.
“Ini merupakan sebuah urgensi yang harus segera diatasi, dan saya senang bisa membahasnya bersama Ambassador Jermey, Rachel Kyte, dan tim @ukinindonesia hari ini. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk mampir,” sambungnya.