Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap penyebab terdapat 29.000 ton beras di Gudang Bulog rusak. Hal ini terjadi karena stok yang melimpah.
“Rusak beras (Bulog) 29.000 (ton), tambah aja 1.000, biar bulat 30.000 (ton). Dulu tidak rusak karena berasnya tidak ada, Pak. Sekarang rusak karena melimpah berasnya,” kata dia dalam Refleksi Satu Tahun Kemenko Pangan, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).
Jumlah stok di gudang Bulog sempat mencapai 4 juta ton. Catatan ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah. Penuhnya stok tersebut membuat BUMN pangan itu harus menyewa gudang untuk menyimpan stok 1,2 juta ton.
“Ini stok kita tertinggi selama merdeka. Mulai 1969, kami lahir 1969. Kami ditakdirkan 2025, diperintah oleh Bapak Presiden dan Pak Menko, 4,2 juta ton,”ungkapnya.
Sebelumnya, terkait beras yang rusak di gudang Bulog, Amran mengatakan untuk mengurangi kerugian, pemerintah masih bisa mengalihkan beras rusak tadi untuk digunakan sebagai pakan ternak.
“Nah 29 sampai 30 ribu ini kita cek, kalau ini tidak layak, ini kita untuk pakan ternak. Itu kan tidak 0, tetap punya harga,” beber Amran di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2025).
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Dari total sekitar 4 jutaan ton cadangan beras pemerintah yang diklaim Amran disimpan di Bulog, baru bisa diserap untuk kebutuhan di dalam negeri sekitar 3 jutaan ton saja. Nah jumlah beras rusak yang hanya 29 ribuan ton tadi dinilainya tidak akan menggoyang stok perberasan nasional.
“Serapan dalam negeri kan baru saja, itu 3 juta lebih sekarang. Kemudian yang selebihnya kalau itu katakanlah 6 bulan, itu masih aman,” ujar Amran.