Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa harga beras telah mengalami penurunan. Namun, pemerintah tak akan berhenti begitu saja untuk menekan harga hingga ke Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Perlu juga kami sampaikan, sesuai hasil Bapanas (Badan Pangan Nasional) dan pengamatan lapangan, sekarang ini harga sudah berangsur turun, kita akan melakukan operasi pasar besar-besaran berkelanjutan sampai Desember,” kata dia di Komplek Istana Kepresidenan, Senin (25/8/2025).
Salah satu langkah menekan harga beras dengan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Sebanyak 1,3 juta ton beras akan disalurkan hingga Desember 2025.
Penyaluran SPHP terus dilakukan dengan target tertinggi pendistribusian mencapai 10.000 ton sehari.
“Hari ini, harian, kita sudah mencapai 6.000 ton per hari. Target kita berikutnya adalah 7.000 ton per hari dan akan mencapai 10.000 ton per hari ke depan,” jelasnya.
Sebagai bahan intervensi, cadangan pangan pemerintah (CBP) mencapai 3,9 juta ton. Ia memastikan dengan cadangan tersebut, stok beras dalam negeri dalam kondisi aman.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas memastikan dengan SPHP harga beras di berbagai daerah akan mengalami penurunan.
“Bantuan pangan 360 ribu ton sudah selesai. Kemudian, SPHP yang 1,3 juta ton memang masih kecil, satu hari rata-rata baru 6 ribu ton, kita targetnya 30 ribu ton per satu hari. Tempo satu dua bulan selesai, sehingga di mana-mana nanti pasar akan dibanjiri SPHP, kalau ada kenaikan nanti otomatis kalau SPHP turun bisa diatasi,” pungkasnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.