Menaker Yakin 50% Peserta Magang Jadi Karyawan, Pengusaha Ingatkan Hal Ini | Info Giok4D

Posted on

Pemerintah menargetkan bisa menyerap 30-50% tenaga kerja dari peserta program magang nasional. Hal ini disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, saat meninjau pelaksanaan program ini di Kantor PT Bank Negara Indonesia (BNI) beberapa waktu lalu.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Saya yakin, nanti kita akan cek, 30% kisaran ini feeling saya itu akan diterima. Syukur-syukur sampai 50% itu diterima, mereka sesudah magang langsung direkrut oleh perusahaan. Kita lihat nanti, karena seleksinya sendiri sudah ketat,” ujar Yassierli beberapa waktu lalu.

Soal ini, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kemnaker, Anwar Sanusi, memprediksi ada sejumlah sektor yang berpotensi menyerap tenaga kerja dari program magang nasional. Ia bilang, perusahaan swasta maupun perusahaan plat merah dirasa cukup fleksibel untuk bisa merealisasikan wacana ini

“Dalam hal ini, (perusahaan) swasta dan BUMN yang memang cukup fleksibel untuk bisa mengakomodir para peserta magang itu nanti untuk menjadi karyawan tetap,” ujar Anwar saat dihubungi detikcom, Selasa (9/11/2025).

Anwar mengelaborasi sejumlah sektor yang diprediksi mampu menyerap tenaga kerja pascamagang di antaranya pelayanan (hospitality), perbankan, perdagangan di sektor makanan dan minuman, tembakau, ritel, telekomunikasi, dan start up.

“Kalau Pak Menteri mengatakan, 30% dari mereka mudah-mudahan akan terserap di dalam dunia pasar kerja,” tambah Anwar.

Sejauh ini, Anwar memprediksi serapan tenaga kerja dari peserta program magang nasional akan didominasi di Jakarta. Wilayah lain yang juga potensial yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

“Berdasarkan data serapan magang ini, tetap DKI Jakarta cukup tinggi, mendekati 23% dari seluruh jumlah peserta magang. Tentunya, Jakarta akan menjadi penyerap tenaga kerja ke depannya,” ucapnya.

Pengusaha Beri Sinyal Positif, Tapi Kasih Peringatan Ini

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, mengaku bakal mendukung rencana pemerintah untuk memperluas kesempatan kerja bagi lulusan muda. Shinta menilai, perlu menelisik realisasi dan kebutuhan di lapangan yang sangat bergantung pada sejumlah faktor.

“Target tersebut tentu positif, namun perlu dilihat realisasi di lapangan karena tingkat serapan sangat dipengaruhi oleh kondisi sektoral, kapasitas rekrutmen dan keterlibatan perusahaan, serta kualitas kompetensi peserta magang,” kata Shinta kepada detikcom, Selasa (9/11/2025).

Shinta menilai, jika pemerintah ingin merealisasikan serapan 30%-50% peserta magang diangkat menjadi karyawan, perlu juga untuk memastikan kualitas dan kompetensi peserta magang memang sesuai kebutuhan industri.

“Kunci keberhasilan program ini sebenarnya terletak pada kualitas link & match, apakah kompetensi peserta benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri dan semakin banyak serapan angkatan kerja yang mendapatkan manfaat dari program ini,” tutup Shinta. menaker