Pemerintah buka suara soal sorotan media asing terhadap masalah pengangguran dan sulitnya mencari pekerjaan di Tanah Air. Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Noudhy Valdryno mengatakan, fokus pemerintah saat adalah membuka lapangan kerja.
Sejumlah program diandalkan untuk menyerap tenaga kerja, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Koperasi Desa Merah Putih. Sebelumnya, jaringan media internasional yang berpusat di Qatar, Al Jazeera mengangkat isu ketenagakerjaan di Indonesia.
Dalam artikel berjudul ‘Indonesia has 44 million youths. It’s struggling to get them job’, Al Jazeera menyoroti isu sulitnya pemuda Indonesia mendapatkan pekerjaan layak.
“Ya pemerintah fokus untuk melakukan program-program yang dapat membuka lapangan kerja. Jadi kemarin Pak Presiden baru meluncurkan Koperasi Desa Merah Putih. Ini sama seperti makan bergizi gratis ada lagi pembukaan lapangan kerja yang diproyeksikan akan terjadi,” ujar Noudhy saat ditemui di Kantor Kemnaker, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2025).
Program Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita akan dioptimalkan untuk memberikan multiplier effect di daerah. Artinya, pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja diarahkan agar tidak tersentralisasi di kota-kota besar tapi juga di tingkat daerah.
Terkait banyaknya sarjana yang masih menganggur, Noudhy menyebut pemerintah akan menyediakan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan kapasitas sumber daya manusia. Sebagai informasi, dari 7,28 juta jumlah pengangguran, 1 juta di antaranya adalah lulusan universitas.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Tentunya dari program-program yang dibuat oleh pemerintah kualitas pekerjaannya juga dipastikan yang sesuai dengan keahlian dan kapasitas rekan-rekan kita mau itu sarjana, lulusan teknik, ataupun apa pun,” sebut dia.
“Nah ini tugas negara dan inilah fungsi utama kenapa ada program seperti Koperasi Desa Merah Putih supaya di daerah-daerah seluruh Indonesia terjadi pembukaan lapangan kerja yang layak yang kualitasnya baik, dan akhirnya pendapatan semua rekan-rekan di seluruh Indonesia bisa terdistribusikan dengan baik di setiap daerah,” jelas Noudhy.
Sebelumnya, Al Jazeera menyebut Indonesia termasuk negara dengan tingkat pengangguran pemuda tertinggi di Kawasan Asia. Tercatat 16% dari lebih dari 44 juta penduduk Indonesia yang masuk kelompok Gen Z tidak memiliki pekerjaan.
Angka itu lebih dari dua kali lipat dibandingkan tingkat pengangguran pemuda di negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam. Optimisme kelompok pemuda terhadap kondisi ekonomi juga lebih rendah dibandingkan negara tetangga.
Survei yang dirilis oleh ISEAS-Yusof Ishak Institute di Singapura pada Januari lalu menunjukkan bahwa anak muda Indonesia memiliki pandangan yang jauh lebih pesimistis terhadap kondisi ekonomi dan pemerintahan dibandingkan rekan-rekan mereka di Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Vietnam.
Hanya sekitar 58% anak muda Indonesia yang menyatakan optimis terhadap rencana ekonomi pemerintah. Angka ini jauh di bawah rata-rata 75% dari enam negara tersebut.
Simak juga Video: Desak-desakkan di Job Fair, Pertanda Baik atau Alarm Bahaya?