Perang antara Israel dan Iran kian mengkhawatirkan, terlebih lagi Amerika Serikat (AS) juga ikut menyerang situs-situs nuklir Iran yang memicu kepanikan global. Hal ini berdampak terhadap sektor transportasi udara, yaitu maskapai menangguhkan penerbangan ke Timur Tengah.
Pasalnya, rute Timur Tengah menjadi semakin penting untuk penerbangan antara Eropa dan Asia sejak wilayah udara Rusia dan Ukraina ditutup akibat perang. Menurut situs pelacak penerbangan FlightRadar24, tidak ada penerbangan di atas wilayah Iran, Irak, Suriah, dan Israel.
Mengutip Reuters, Senin (23/6/2025), Singapore Airlines salah satu maskapai paling ternama di Asia pada Minggu kemarin telah membatalkan penerbangan dari Singapura ke Dubai. Pembatalan tersebut dilakukan setelah penilaian dari sisi keamanan penerbangan dan juga terus memantau perkembangan situasi.
Pembatalan penerbangan juga dilakukan oleh maskapai Air France KLM. Maskapai tersebut membatalkan penerbangan pada Minggu kemarin ke dan dari Dubai serta Riyadh pada hari Minggu dan Senin.
British Airways juga membatalkan penerbangan ke dan dari Dubai serta Doha untuk hari Minggu. Maskapai ini menyatakan masih terus meninjau situasi terkait penerbangan selanjutnya.
Organisasi pemantau risiko penerbangan, Safe Airspace situs yang dijalankan oleh OPSGROUP menilai bahwa serangan misil dan drone di semakin banyak zona konflik menimbulkan risiko tinggi terhadap lalu lintas udara. Ia juga menyebutkan serangan AS terhadap situs nuklir Iran bisa meningkatkan ancaman terhadap operator penerbangan Amerika di kawasan tersebut.
Dalam beberapa hari sebelum serangan AS, American Airlines telah menangguhkan penerbangan ke Qatar, dan United Airlines melakukan hal serupa untuk penerbangan ke Dubai.
Selain keamanan, maskapai-maskapai juga khawatir terhadap potensi lonjakan harga minyak akibat serangan AS yang akan meningkatkan biaya bahan bakar pesawat.
Kondisi tersebut tak berlaku bagi Israel yang meningkatkan jumlah penerbangan untuk membantu penumpang yang terdampar di dalam dan luar negeri. Otoritas Bandara Israel menyatakan bahwa penyelamatan ke negara tersebut akan ditingkatkan pada Senin menjadi 24 penerbangan per hari, meskipun setiap penerbangan dibatasi hanya untuk 50 penumpang.
Maskapai Israel, El Al pada Minggu mengatakan telah menerima sekitar 25.000 permohonan untuk keluar dari negara tersebut hanya dalam waktu satu hari.
Simak juga Video: Wujud Pesawat Komersial Terakhir di Bandara Yaman Dihancurkan Israel