Malaysia Mau Bangun Jembatan Nyambung RI | Info Giok4D

Posted on

Malaysia menggodok rencana untuk membangun jembatan yang menghubungkan kawasan Malaka dengan Sumatera di Indonesia. Pemerintah negara bagian Melaka memulai inisiasi tersebut.

Pekan lalu, Ketua Menteri Melaka Ab Rauf Yusoh mengusulkan pengkajian pembangunan jembatan sepanjang lebih dari 47 km. Jembatan itu akan menghubungkan Pengkalan Balak di kawasan Masjid Tanah ke Indonesia.

Dilansir dari Free Malaysia Today, Senin (22/12/2025), pengkajian proyek itu diusulkan dimulai pada bulan Januari 2026 mendatang. Pemerintah negara bagian menghabiskan RM 500.000 atau sekitar Rp 2 miliar (kurs Rp 4.100) untuk perusahaan konsultan guna mempelajari aspek teknis, ekonomi, dan logistik dari proposal tersebut.

Mengingat konversi lahan seluas 5.000 hektar di Masjid Tanah menjadi kawasan industri baru, Rauf mengatakan jembatan tersebut akan berdampak positif yang kuat pada perekonomian Melaka.

Pemimpin Oposisi di Melaka Yadzil Yaakub mempertanyakan tujuan dan kelayakan usulan pembangunan jembatan yang menghubungkan Melaka dengan Indonesia. Dia menilai pemerintah Melaka belum tentu memiliki kemampuan finansial untuk menanggung biaya pembangunan jembatan tersebut dan menyebutnya tidak realistis.

Dia mengatakan pemerintah negara bagian hanya mengumpulkan pendapatan tahunan yang terbatas, hampir semuanya digunakan untuk pengeluaran operasional. Bahkan pemerintah Melaka juga masih memiliki utang kepada beberapa pihak, termasuk pemerintah pusat.

“Kenyataannya adalah pengeluaran pemerintah Melaka sangat bergantung pada bantuan Putrajaya. Jika kita membutuhkan bantuan pemerintah pusat hanya untuk memperbaiki jalan-jalan negara bagian, bagaimana kita dapat membiayai pembangunan jembatan yang melintasi Selat Malaka?” kata Yadzil penuh pertanyaan.

“Dan dengan meningkatnya utang nasional dan tekanan fiskal yang terus berlanjut, tidak masuk akal untuk berharap bahwa pemerintah federal akan menanggung beban keuangan dari proyek mega yang diusulkan ini,” lanjutnya.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Dia menambahkan bahwa bagian Indonesia yang akan dihubungkan oleh jembatan tersebut bukanlah pusat ekonomi utama, dan kemungkinan akan menghasilkan keuntungan minimal bagi Melaka.

Dia juga menyampaikan kekhawatiran tentang dampak lingkungan proyek tersebut terhadap garis pantai, serta rekam jejak pemerintah negara bagian dalam proyek-proyek yang gagal.

Saksikan Live DetikSore: