Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan memuji program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini sudah berjalan lebih dari enam bulan. Ia menilai program ini bukan hanya penting secara ekonomi dan sosial, tetapi juga sejalan dengan gagasan mendiang Dr. Sjahrir, ekonom sekaligus adik iparnya.
“Program ini, saya jujur mengatakan, sangat baik dan saya betul-betul kagum melihatnya,” ujar Luhut dalam peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/7/2025).
Luhut mengenang sosok Dr. Sjahrir sebagai pemikir yang menekankan pentingnya pembangunan ekonomi yang berakar pada pemenuhan kebutuhan dasar rakyat. Menurutnya, nilai-nilai tersebut tercermin kuat dalam pelaksanaan program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto sejak awal 2025.
“Gagasan-gagasan Sjahrir tersebut sangat relevan dengan berbagai program pembangunan yang dijalankan pemerintah dalam 10 tahun terakhir, termasuk program Makan Bergizi Gratis,” jelas Luhut.
Program MBG, lanjut Luhut, tidak hanya menyentuh isu gizi dan penurunan angka stunting, tetapi juga melahirkan dampak ekonomi riil di lapangan. Ia menyebut MBG telah menciptakan simpul-simpul ekonomi baru di daerah, khususnya melalui rantai distribusi bahan pangan seperti telur, ikan, dan buah.
“Program ini membangun sentra-sentra ekonomi baru yang mungkin tidak banyak disadari orang,” katanya.
Luhut juga menyebut bahwa pelaksanaan program ini mencerminkan semangat keadilan dan kesetaraan, dua prinsip yang juga menjadi fondasi pemikiran Sjahrir semasa hidupnya. Ia mengatakan Sjahrir merupakan salah satu pengagum pemikiran Prof. Sumitro Djojohadikusumo, dan bekerja di Indoconsult selama hampir tujuh tahun.
“Nah saya pikir ini penting. Sekarang kita lihat program ini oleh pemerintahan Presiden Prabowo dijalankan dengan sungguh-sungguh, dan tentu kita harus semua mendukung supaya program ini bisa terus berjalan dengan implementasi yang benar,” ucapnya.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Ia juga menyebut keputusan Presiden Prabowo menjalankan program MBG tidak lepas dari inspirasi pemikiran ekonom senior, termasuk Sumitro Djojohadikusumo dan Sjahrir.
“Presiden saya kira membuat keputusan ini juga dengan ide dari Pak Sumitro. Karena Pak Sjahrir itu salah satu, menurut saya, pemuja Pak Sumitro. Karena selalu bicara-bicara Indoconsult,” pungkas Luhut.