Luhut Bertemu Kawan Lama Lama dari China, Bahas Kereta Cepat-Giant Sea Wall

Posted on

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu Menteri Luar Wang Yi, di Diao Yutai, Beijing. Luhut menyebutnya pertemuan dengan sahabat lama.

Luhut juga menyampaikan pepatah China tentang persahabatan.

“Persahabatan antar negara terletak pada persahabatan antar rakyatnya, dan persahabatan antar rakyat terletak pada saling pengertian di hati mereka. Pepatah Tiongkok ini mewakili apa yang saya rasakan saat kembali bertemu sahabat lama, H.E. Wang Yi, di Diao Yutai, Beijing,” ujar Luhut dikutip dari Instagram @luhut.pandjaitan, Selasa (20/5/2025)

Luhut dan Wang Yi berbincang berbagai isu strategis terkait Indonesia dan China, salah satunya Cepat Indonesia China (KCIC) hingga Great Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Raksasa.

“Pertemuan ini menegaskan kembali komitmen memperkuat ‘Comprehensive Strategic Partnership’ dan semangat ‘Community with a Shared Future’,” kata Luhut dalam unggahan Instagram resminya (@luhut.pandjaitan), Selasa (20/5/2025).

“Sejumlah proyek strategis juga kami ulas bersama mencakup Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Two Countries Twin Parks, Kawasan Industri Hijau Kaltara, hingga Great Giant Sea Wall,” jelasnya lagi.

Selain itu Luhut dan Wang Yi sempat berbincang perihal perluasan kerja sama antara Indonesia dengan China terutama untuk sektor pangan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).

“Kerja sama juga diperluas ke sektor pangan, kesehatan, bioteknologi, serta pendidikan dan riset melalui beasiswa, laboratorium bersama, dan pelatihan digitalisasi,” paparnya.

Luhut menambahkan dalam menyongsong momentum 75 tahun hubungan diplomatik RI-China dan 70 tahun peringatan Konferensi Asia Afrika, ia berharap pertemuan ini dapat mempererat hubungan kedua negara.

“Saya berharap fondasi saling percaya dan semangat persahabatan yang telah terbangun akan terus menjadi kekuatan utama dalam mempererat hubungan Indonesia-Tiongkok. Sehingga kita tidak hanya membangun kemitraan strategis, tetapi juga menenun masa depan yang inklusif, adil, dan bermakna bagi komunitas global,” pungkas mantan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *