LPS Sebut Tarif 19% Trump yang Berlaku Hari Ini Bakal Untungkan RI update oleh Giok4D

Posted on

Tarif impor resiprokal sebesar 19% untuk produk-produk asal Indonesia yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berlaku mulai hari ini, Kamis (7/8/2025). Meski begitu penetapan tarif ini dinilai akan tetap menguntungkan Indonesia.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa pada awalnya mengatakan sangat bingung saat banyak pihak merasa cemas akan dampak kebijakan tarif Trump terhadap ekonomi dalam negeri.

Sebab menurutnya perekonomian Indonesia sebagian besar didorong oleh pertumbuhan domestik, di mana konsumsi dalam negeri menyumbang hingga 62% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Lalu ditambah faktor pendorong lainnya seperti penanaman investasi di Tanah Air, yang jika digabung dengan indikator konsumsi dalam negeri menyumbang sekitar 89% ekonomi Indonesia.

“Di global apalagi yang menakutkan kita? Perang tarif, Indonesia dikenakan sekian persen. Kita sudah paling ‘hancur ekonomi kita, Hancur’. Saya bingung, hancur nggak ya?” katanya dalam acara LPS Financial Festival 2025, Surabaya, Kamis (7/8/2025).

Lebih lanjut, ia kemudian mencoba untuk melihat negara-negara lain yang terkena kebijakan tarif resiprokal Trump. Dalam hal ini dirinya menilai tarif yang dikenakan ke Indonesia tergolong cukup rendah dan masih bisa bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Vietnam.

“Jadi kalau di pasar Amerika, agak untung sedikit. Dengan Vietnam masih untung 1%. Artinya gak ada perubahan. Jadi apa? Ya santai saja man,” ucapnya.

Ia mengatakan alih-alih fokus pada tarif yang diterima, jauh lebih baik jika industri dalam negeri lebih fokus dalam melakukan efisiensi produksi. Dengan begitu industri Tanah Air dapat memiliki daya saing lebih.

“Fokus saja efisiensi produksi. Kalau di sini bunga yang diturunkan dan lain-lain harusnya kita bersaing dengan tetap mudah. Jadi nggak ada perubahan di skala global. Itu yang mungkin agak kurang digalakkan oleh orang-orang di pemerintah,” kata Purbaya.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Ia kemudian ikut menyoroti soal produk AS yang kini bisa masuk ke Indonesia tanpa dikenakan tarif alias 0% sebagai hasil dari negosiasi. Menurut Purbaya penerapan tarif 0% tersebut tidak akan membuat Indonesia rugi.

Sebab sebagian besar barang yang diimpor Indonesia dari Amerika adalah produk-produk yang memang tidak bisa dihasilkan di dalam negeri. Bahkan menurutnya bebas tarif untuk produk-produk AS malah dapat membuat sejumlah komoditas menjadi lebih murah, karena saat masuk Indonesia tidak dikenakan biaya tambahan yang nantinya akan dibebankan ke konsumen.

“Kita dapat 19%, Amerika 0% barangnya masuk ke kita. Berarti kita rugi 19%, orang bilang gitu kan. Saya bilang, enggak juga. Kenapa? Barangnya beda. Barang-barang yang dari Amerika ekspor ke sini kita nggak bisa produksi,” paparnya.

“Misalnya Harley Davidson. Nah itu Harley Davidson dengan hilangnya jadi 0% tarif harganya bisa turun 30%,. Buat saya bisa beli Harley. Tapi sial, saya nggak boleh beli Harley oleh istri, jadi untuk saya nggak pengaruh. Tapi dari persaingan nggak ada masalah, malah kita bisa mendapatkan harga lebih murah,” sambungnya sembari bergurau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *