Limbah PLTU Disulap Jadi Paving Block, Omzetnya Capai Rp 5,4 Miliar

Posted on

PT PLN (Persero) menggandeng Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Batu Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, untuk mengembangkan program ekonomi sirkular. Program ini memanfaatkan limbah batu bara atau fly ash dan bottom ash (FABA) dari PLTU milik PLN.

Limbah tersebut diolah menjadi produk bernilai ekonomis seperti paving block dan batako. Menariknya, produksi dilakukan oleh warga binaan Lapas Nusakambangan yang terlibat langsung dalam proses pembuatan.

PLN mencatat, potensi produksi paving block dan batako di Lapas Nusakambangan bisa menghasilkan omzet hingga Rp 5,4 miliar per tahun. Angka ini didapat dari kapasitas produksi yang mencapai 2.000 hingga 2.500 unit per hari.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, program ini sejalan dengan misi perusahaan untuk menghadirkan energi bersih sekaligus memberdayakan masyarakat, termasuk warga binaan lapas.

“PLN tidak hanya menghadirkan listrik, tetapi juga berupaya memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui pemanfaatan limbah agar bernilai ekonomis. Di Nusakambangan, limbah FABA bisa dimanfaatkan untuk membuat produk berkualitas yang bahkan punya potensi omzet miliaran rupiah,” ujar Darmawan dalam keterangannya, ditulis Senin (15/9/2025).

Ia menambahkan, kolaborasi dengan Lapas Nusakambangan menjadi contoh bagaimana pengelolaan limbah bisa membuka peluang usaha baru. “Ini bukti nyata bahwa ekonomi sirkular bisa berjalan, masyarakat berdaya, lingkungan terjaga, dan ada nilai ekonomi yang muncul,” tambahnya.

Kepala Lapas Kelas I Batu Nusakambangan juga menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, kegiatan tersebut memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan agar kelak bisa mandiri setelah selesai menjalani masa hukuman.

“Dengan keterampilan membuat paving block dan batako, warga binaan punya peluang untuk bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri setelah bebas nanti. Ini sangat membantu proses reintegrasi sosial mereka,” katanya.

Produk paving block dan batako hasil produksi warga binaan Nusakambangan itu rencananya akan digunakan untuk proyek infrastruktur di sekitar Cilacap hingga daerah lain. Selain mengurangi ketergantungan pada material baru, hasil produksi juga memberikan alternatif bahan bangunan dengan harga terjangkau.

Program ini menambah deretan inisiatif ekonomi sirkular yang dijalankan PLN. Sebelumnya, limbah FABA dari PLTU telah dimanfaatkan untuk pembuatan jalan, material konstruksi, hingga campuran semen di sejumlah wilayah Indonesia.

Tonton juga video “Pemerintah Kirim Balik 14 Kontainer Limbah Besi Terpapar Cs 137 ke Filipina” di sini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *