Layanan logistik ke berbagai pulau terpencil terus diperkuat oleh PT ASDP Indonesia Ferry lewat anak usahanya PT Jembatan Nusantara (JN). Layanan logistik berperan penting dalam pemerataan distribusi kebutuhan pokok masyarakat.
Jembatan Nusantara saat ini telah menjadi backbone dalam layanan long distance ferry (LDF), khususnya pada lintasan Balikpapan-Parepare yang menghubungkan Kalimantan dan Sulawesi. Jalur ini dilayani oleh dua armada utama, yaitu KMP Swarna Bahtera dan KMP Madani Nusantara.
“Kami berkomitmen agar masyarakat di berbagai wilayah, khususnya daerah kepulauan, tetap mendapatkan akses transportasi yang terjangkau, andal, dan selamat,” ujar Direktur Utama ASDP Heru Widodo dalam keterangannya, Selasa (9/9/2025).
Layanan LDF yang dioperasikan JN menjadi jalur vital dalam menjaga kelancaran pasokan logistik, mulai dari hasil pertanian, bahan kebutuhan pokok, hingga material pembangunan.
Selain itu, JN tengah menyiapkan rencana ekspansi layanan LDF untuk kembali mengoperasikan lintasan Surabaya-Labuan Bajo. Lintasan ini akan menghubungkan Pulau Jawa dengan Nusa Tenggara Timur, sehingga diharapkan semakin memperkuat konektivitas logistik antarwilayah dan mendukung potensi pariwisata di kawasan timur Indonesia.
Hingga saat ini, JN mengoperasikan 53 kapal dengan melayani 19 lintasan aktif, terdiri dari 18 lintasan short distance ferry (SDF) dan 1 lintasan long distance ferry (LDF). Dari periode Januari hingga Juli 2025, tercatat total 1.384.098 unit kendaraan dan 463.700 penumpang telah dilayani. Kendaraan roda dua mendominasi dengan 805.501 unit, disusul mobil barang sebanyak 405.333 unit, dan mobil penumpang sebanyak 173.714 unit.
Muatan yang mendominasi di lintasan Balikpapan-Parepare adalah pertanian, kebutuhan pokok, dan material pembangunan. Jalur ini menjadi penghubung vital yang tidak hanya memastikan suplai pangan tetap stabil, tetapi juga mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah timur Indonesia.
“Kolaborasi ASDP dan JN memperkuat posisi kami sebagai perusahaan transportasi terintegrasi,” kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin.
Sebagai induk usaha, ASDP mengoperasikan 207 lintasan perintis yang menjangkau wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Kehadiran layanan perintis ini menjadi tulang punggung logistik masyarakat di berbagai daerah, di mana beberapa wilayah bahkan masih sangat bergantung pada kapal ferry untuk pemenuhan pasokan bahan pokok hingga layanan kesehatan.
Dengan demikian, JN berperan sebagai penguat backbone konektivitas di jalur besar antar-pulau, sementara ASDP memastikan keterhubungan hingga ke wilayah 3T. Keduanya membentuk ekosistem transportasi ferry yang saling melengkapi, menjaga kelancaran arus barang dan penumpang dari pusat pertumbuhan ekonomi hingga daerah terluar.
Lihat juga Video ‘Kapal Angkut 45 Penumpang Kecelakaan di Florida, 1 Tewas’: