KSEI Distribusikan Aksi Korporasi Emiten Rp 464 T, buat Tebar Dividen 453 Kali

Posted on

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat nilai distribusi tindakan korporasi sepanjang tahun 2025 mencapai Rp 464 triliun. Distribusi tersebut dilakukan melalui ribuan aksi korporasi atas instruksi 911 emiten kepada para pemilik efek di pasar modal.

Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, mengungkapkan hingga saat ini KSEI telah melaksanakan sebanyak 7.048 kali tindakan korporasi hingga 28 November 2025. Ia merinci, distribusi dalam bentuk bagi hasil tercatat sebanyak 1.420 kali. Sementara pelunasan pokok dilakukan sebanyak 574 kali.

Kemudian untuk pembagian dividen sebanyak 453 kali distribusi sepanjang tahun 2025. Selain itu, terdapat 783 kali tindakan korporasi lainnya dan pembayaran bunga obligasi yang mencapai 3.818 kali.

“Tindakan korporasi yang telah dilakukan atau telah dijalankan oleh KSEI atas instruksi atau atas perintah dari emiten ada 7.048 kali tindakan korporasi, dengan nilai total Rp 464 triliun dan itu sudah didistribusikan kepada pemiliknya dalam bentuk bagi hasil itu 1.420 kali, dalam bentuk pelunasan pokok 574 kali, dividen 453 kali, lainnya 783 kali,” jelas Samsul dalam acara Media Luncheon di William’s, Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Kemudian untuk sistem book entry settlement yang mengadministrasikan seluruh efek di pasar modal Indonesia. Saat ini, total efek yang tercatat dan dikelola dalam sistem KSEI mencapai sekitar 3.575 efek.

Dari sisi jumlah, efek tersebut terdiri atas saham sebesar 28%, obligasi korporasi 24%, term note 5%, sukuk 9%, surat berharga syariah negara (SBSN) 1%, obligasi pemerintah 2%, serta kategori lainnya yang mencapai 31%.

Sementara dari sisi asset under management (AUM) pada sistem S-Invest, KSEI mencatat nilai kelolaan telah mencapai Rp 979 triliun. Total AUM tersebut berasal dari 2.317 produk investasi yang terdaftar.

Asset under management di S-Invest sudah mencapai angka Rp 979 triliun. Dan terdiri dari jumlah produk investasinya 2.317 yang di dalamnya ada money market fund sekitar 9%, equity fund 10%, fixed income 12%, capital protected fund 14%, discretionary fund 40%, dan lainnya 1%,” pungkasnya.