Kronologi Perang Dagang AS dan China Sejak Awal 2025

Posted on

Rivalitas perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas di kepemimpinan Presiden Donald Trump. Serangkaian perintah tarif impor diinisiasi Trump dengan tujuan untuk mempersempit defisit perdagangan yang lebar.

Pada akhirnya Trump bertujuan untuk memulihkan sektor manufaktur yang melambat di dalam negeri dan melumpuhkan perdagangan fentanil.

Dilansir dari Reuters, Senin (13/10/2025), sejak awal tahun ini saja sudah banyak sekali momentum dalam lintasan waktu soal perkembangan perang dagang AS dan China.

Berikut ini daftarnya:

21 Januari

Sehari setelah menjabat, Trump mengancam akan mengenakan bea masuk hukuman sebesar 10% untuk impor China, dengan alasan fentanil yang mengalir dari China.

1 Februari
Trump mengenakan tarif 10% untuk barang-barang dari China, bersama dengan 25% untuk Meksiko dan Kanada, menuntut mereka untuk mengekang aliran fentanil dan imigran ilegal ke AS.

4 Februari
China merespons dengan berbagai langkah yang menargetkan bisnis AS, termasuk Google, produsen peralatan pertanian, dan pemilik merek fesyen Calvin Klein.

China juga mengenakan pungutan sebesar 15% untuk impor batu bara dan LNG AS, serta 10% untuk minyak mentah dan beberapa mobil, mulai 10 Februari. Beijing juga membatasi ekspor lima logam yang digunakan dalam pertahanan, energi bersih, dan industri lainnya.

3 Maret
AS menggandakan tarif terkait fentanil untuk semua impor China, meningkatkan pungutan menjadi 20%, efektif 4 Maret.

4 Maret
China kembali membalas kebijakan tarif tinggi AS dengan mengenakan bea masuk balasan sebesar 10-15% atas ekspor pertanian AS, yang berdampak pada ekspor AS senilai sekitar US$ 21 miliar. Beijing juga memberlakukan pembatasan ekspor dan investasi terhadap 25 perusahaan AS, dengan alasan keamanan nasional dan melarang impor sequencer genetik dari produsen peralatan medis AS, Illumina.

2 April
Trump meningkatkan ketegangan perdagangan global dengan tarif tinggi yang meluas, dia mengumumkan tarif dasar 10% untuk semua impor dan bea masuk yang jauh lebih tinggi untuk beberapa negara. Trump mengenakan bea masuk sebesar 34% untuk semua barang China, yang akan berlaku mulai 9 April.

Pemerintahan Trump juga memutuskan untuk mengakhiri akses bebas bea untuk pengiriman bernilai rendah dari China dan Hong Kong, yang dikenal sebagai pengecualian de minimis mulai 2 Mei.

4 April
China mengumumkan tarif pembalasan sebesar 34% untuk semua impor AS mulai 10 April dan pembatasan ekspor untuk beberapa logam tanah jarang. China memberlakukan pembatasan terhadap sekitar 30 organisasi AS, sebagian besar di industri yang berkaitan dengan pertahanan. Beijing juga menangguhkan pengiriman sorgum, unggas, dan tepung tulang dari beberapa perusahaan AS.

8 April
AS menaikkan tarif untuk semua impor Tiongkok dari 34% menjadi 84%.

9 April
China juga menaikkan pungutan impor AS menjadi 84%, dan menambahkan 12 perusahaan AS ke dalam daftar kontrol yang melarang ekspor barang-barang penggunaan ganda, serta enam perusahaan lainnya ke dalam daftar entitas tidak dapat diandalkan. Daftar ini memungkinkan China mengambil tindakan hukuman terhadap entitas asing.

AS selanjutnya menaikkan tarif impor China dari 84% menjadi 125%. China sampai memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke AS.

10 April
China mengumumkan akan segera membatasi impor film-film Hollywood.

11 April
China juga menaikkan pungutan impor barang-barang AS menjadi 125%. Dia menganggap strategi tarif Trump sebagai lelucon dan mengindikasikan akan mengabaikan permainan angka tarif AS lebih lanjut.

15 April
Produsen cip Nvidia mengungkapkan bahwa pejabat AS telah memberi tahu bahwa cip H20-nya akan memerlukan lisensi ekspor untuk penjualan ke China.

10-12 Mei
AS dan China mengadakan perundingan perdagangan selama akhir pekan di Jenewa, Swiss. Kedua belah pihak merilis pernyataan bersama yang menyetujui jeda tarif selama 90 hari.

Gencatan senjata sementara ini berarti tarif AS terhadap China akan turun menjadi 30% dari 145%, sementara tarif China terhadap AS turun menjadi 10% dari 125%. China juga berkomitmen untuk menghapus tindakan balasan non-tarif yang diberlakukan terhadap Amerika Serikat sejak 2 April.

28-29 Mei
AS mengatakan akan mulai mencabut visa pelajar China secara agresif. AS juga memerintahkan sejumlah besar perusahaan untuk menghentikan pengiriman barang ke China, termasuk semikonduktor, perangkat lunak desain, dan peralatan penerbangan.

31 Mei
Trump menuduh China melanggar kesepakatan yang dicapai di Jenewa untuk saling mencabut tarif dan melonggarkan pembatasan ekspor mineral penting. Chuna membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan AS telah memberlakukan berbagai tindakan pembatasan diskriminatif terhadap China.

5 Juni
Presiden China Xi Jinping dan Trump melakukan panggilan telepon selama satu jam.

9-10 Juni
AS dan China mengadakan putaran perundingan baru di London dan mencapai kesepakatan kerangka kerja.

11-12 Juni
Beberapa produsen magnet tanah jarang China mulai menerima izin ekspor. Trump mengatakan gencatan senjata perdagangan kembali ke jalurnya.

27 Juni
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan AS dan China telah menyelesaikan masalah seputar pengiriman mineral dan magnet tanah jarang ke AS.

6 Juli
Trump kembali mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% kepada negara-negara yang menurutnya mendeklarasikan diri dengan kkebijakan Anti-Amerika di forum BRICS. Forum itu mencakup China di dalamnya.

15 Juli
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan Nvidia berencana untuk melanjutkan penjualan chip AI H20 canggihnya ke China sebagai bagian dari negosiasi AS mengenai logam tanah jarang, yang membatalkan larangan ekspor AS pada bulan April.

28-29 Juli
Para pejabat AS dan China sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata tarif 90 hari mereka setelah perundingan dua hari di Stockholm. Kedua belah pihak menggambarkan perundingan tersebut konstruktif, tetapi tidak ada terobosan besar yang diumumkan.

1 Agustus
Scott Bessent yakin AS memiliki dasar-dasar kesepakatan dengan China dan mengatakan optimis tentang jalan ke depan.

8 Agustus
AS mulai mengeluarkan lisensi kepada Nvidia untuk mengekspor chip H20 ke China.

10 Agustus
Trump mendesak China untuk melipatgandakan pembelian kedelainya dari AS karena gencatan senjata perdagangan akan berakhir pada 12 Agustus.

11 Agustus
AS dan Tiongkok memperpanjang gencatan senjata tarif mereka selama 90 hari lagi.

4-13 September
Trump dan pemerintahannya mendesak negara-negara G7, Uni Eropa, dan NATO untuk menekan China dan mengenakan tarif sebesar 50% hingga 100% untuk memangkas pendapatan minyak Rusia.

14 September
Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng, memimpin putaran keempat perundingan di Madrid untuk membahas hubungan dagang serta tenggat waktu divestasi TikTok yang semakin dekat pada 17 September.

15 September
AS dan China mencapai kesepakatan kerangka kerja untuk mengalihkan kepemilikan TikTok ke AS, sebuah keputusan yang akan dikonfirmasi melalui panggilan telepon antara Trump dan Xi.

Bessent mengatakan pemerintahan Trump tidak akan mengenakan tarif tambahan, pada barang-barang China atas impor minyak Rusia kecuali negara-negara Eropa memberlakukan tarif terlebih dahulu.

17 September
China mengatakan akan meninjau ekspor teknologi dan lisensi kekayaan intelektual TikTok, menyebut perjanjian kerangka kerja yang dicapai sebagai saling menguntungkan.

19 September
Trump dan Xi Jinping melakukan panggilan telepon, setelah itu Trump mengatakan mereka telah mencapai kemajuan dalam perjanjian TikTok dan akan bertemu langsung dalam enam minggu di Korea Selatan untuk membahas perdagangan, obat-obatan terlarang, dan perang Rusia di Ukraina. China menyatakan menyambut baik negosiasi komersial TikTok sesuai dengan aturan pasar.

21 September
Sekelompok anggota parlemen dari Dewan Perwakilan Rakyat AS mengunjungi China untuk perundingan, kunjungan pertama sejak 2019. Kelompok tersebut menyampaikan kepada Perdana Menteri Li Qiang bahwa dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia perlu meningkatkan keterlibatan dan mencairkan suasana.

1 Oktober
Trump mengatakan kedelai, akan menjadi topik diskusi utama ketika dia bertemu dengan Xi Jinping. China telah mengurangi pembelian kedelai AS secara drastis, yang disebut Trump sebagai taktik negosiasi.

30 September
Perwakilan Dagang AS (US Trade Representative/USTR) Jamison Greer mengatakan tarif sekitar 55% untuk impor China merupakan status quo yang baik, tetapi AS ingin perdagangan bilateral meningkat lebih leluasa dalam komentar yang mengindikasikan tidak adanya langkah segera untuk menurunkan tarif Trump atas barang-barang China.

24 September
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan mesin dan suku cadang pesawat, beserta beberapa bahan kimia, dapat memberikan pengaruh penting bagi Amerika Serikat dalam perundingannya dengan China.

9 Oktober
China memperluas kontrol ekspor atas tanah jarang untuk mencakup lima elemen tanah jarang sedang hingga berat mulai 8 November. Mereka juga menambahkan pengawasan ekstra terhadap pengguna semikonduktor, semakin memperketat cengkeraman dan dominasinya atas mineral-mineral penting yang menjadi kunci transisi energi.

10 Oktober 2025
Trump kembali memanaskan perang dagang dengan perintah pungutan tambahan impor sebesar 100% atas ekspor China ke AS. Dalam keputusan barunya itu Trump juga meminta adanya kendali ekspor baru atas semua perangkat lunak penting paling lambat 1 November. Padahal AS dan China sudah sempat melakukan ‘gencatan senjata’ sejak Agustus.

Trump juga mengatakan Amerika Serikat akan memberlakukan kontrol ekspor pada suku cadang pesawat Boeing sebagai bagian dari respons AS terhadap pembatasan ekspor China atas mineral tanah jarang.

Sebelumnya, China meluncurkan investigasi antimonopoli terhadap produsen semikonduktor AS, Qualcomm, atas akuisisinya terhadap perancang cip Israel, Autotalks.

China sendiri merespons kebijakan Trump dengan perluasan kendali ekspor tanah jarangnya, Greer mengatakan AS telah menghubungi China melalui telepon, tetapi Beijing menundanya. Otoritas China sendiri menyebut tarif baru AS munafik, dan membela kebijakan pembatasan ekspornya. kronologi