Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) memastikan akan menyuntik modal PT Krakatau Steel Tbk (Persero) Tbk (KRAS). Suntikan modal diberikan karena kondisi KRAS sedang tidak baik.
Meski begitu, Managing Director Danantara Febriany Eddy masih belum mau mengungkap suntikan modal yang akan diberikan ke KRAS. Sebagai informasi, KRAS mengusulkan dukungan dana US$ 500 juta atau sekitar Rp 8,27 triliun (asumsi kurs Rp 16.541).
“Kalau dilihat kondisi keuangan Krakatau Steel saat ini tidak baik. Mereka kan, ya, kalau dilihat itu, mereka minta dukungan dana dari Danantara dalam bentuk modal kerja. Mungkin kemarin dirutnya udah spill sedikit lah. Tapi jumlah segala macam masih divalidasi, dalam waktu dekat ini sudah tahap final. Jadi kita akan memberikan mereka modal kerja untuk operasi mereka inti bajanya hari ini,” katanya dalam media briefing di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Febriany mengatakan kondisi Krakatau Steel saat ini saat sangat memprihatinkan. Kondisi ini menjadi perhatian dari Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara, Dony Oskaria.
“Sekarang ko sedih ya, ilalang tumbuh. Terus gedung-gedungnya sudah tidak termaintainance lagi. Dulu puluhan ribu pekerja, sekarang tinggal segini,” katanya.
Febriany mengatakan salah satu sumber masalah Krakatau Steel adalah eksekusi salah satu proyeknya yakni blast furnace yang tidak berjalan baik. Dia mengatakan, ketika pabrik itu beroperasi justru membuat rugi.
“Sehingga proyek itu selesai, malah ketika dinyalakan, pabriknya malah rugi. Sehingga mau nggak mau ditutup lagi. Nah akhirnya apa? Keputusan ini menyisakan utang yang luar biasa besar di neracanya KS,” katanya.
Kondisi Krakatau Steel diperparah saat Hot Strip Mill (HSM) kebakaran yang membuat operasi terganggu dan biaya tetap (fixed cost) membengkak. “Dan mereka karena nggak ada credit worthiness kan nggak bisa pinjem uang secara normal. Akhirnya dia beli bahan bakunya dengan bunga yang tinggi. Jadi ada trade financial. Pihak ketiga yang nolong mereka membeli, tapi dikenakan bunga yang sangat-sangat tinggi,” katanya.
Masih Ada Harapan
Febriany mengatakan langkah penambahan modal telah melalui kajian dan Krakatau Steel masih memiliki potensi yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia. “Nah waktu kita lihat ini, seandainya KRAS kita tolong, dia dapat beroperasi dengan normal nih, kalau dia balik ke normal lagi, apakah dia masih bisa bersaing dengan pemain-pemain lainnya? Ternyata dari hitungan kita bisa,” katanya.
Namun, Febriany menegaskan harus ada komitmen dari manajemen KRAS. Menurutnya, manajemen harus disiplin dan efisien.
“Tapi, bisa itu akan mengharuskan manajemen KS untuk banyak-banyak disiplin. Dia harus very-very efficient, dia harus mengurangi reworknya, dia harus bikin operasinya dia tuh bener-bener excellence. Yang artinya apa? Ada harapan,” katanya.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.






