Kementerian Koperasi (Kemenkop) telah menyiapkan dukungan untuk Koperasi Desa/Kelurahan melalui perekrutan asisten bisnis (business assistant) serta tenaga pendamping. Kedua posisi tersebut membutuhkan masing-masing 8.000 orang.
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono mengatakan proses recruitment telah dilakukan dan akan segera diumumkan, khususnya untuk posisi asisten bisnis. Nantinya, setiap satu orang asisten bisnis akan bertanggung jawab terhadap 10 Kopdeskel Merah Putih.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Ya tapi kira-kira ada 8.000 Bisnis Asisten yang akan nanti membantu mendampingi koperasi desa kelurahan merah putih. Sudah kita rampungkan, tinggal diumumkan. Nantinya satu asisten bisnis itu akan bertanggung jawab terhadap 10 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” kata Ferry saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (18/9/2025).
Ferry menerangkan seluruh biaya perekrutan serta honorarium buat kedua posisi tersebut ditanggung Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), bukan Kopdeskel Merah Putih. Hal ini telah dibahas dan disetujui bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dalam paparan rapat kerja bersama Komisi VI DPR pada 8 September 2025 lalu, Kementerian Koperasi telah mengalokasikan anggaran Rp 156 miliar untuk anggaran upah 8.000 tenaga pendamping. Adapun upah yang diterima tenaga pendamping sebesar Rp 6,5 juta dengan tugas membantu mendampingi operasional Kopdeskel Merah Putih.
“Kalau bisnis asisten kan dari Kemenkop, dari APBN,” jelas Ferry.
Sementara, asisten bisnis menerima gaji Rp 7,5 juta per bulan dengan masa kontrak kerja selama tiga bulan. Hal ini berdasarkan Surat Edaran (SE) Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Nomor 1/2025 tentang Rekrutmen Asisten Bisnis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Peran Asisten Bisnis ini untuk melakukan asistensi intensif ke Kopdeskel Merah Putih. Adapun tugasnya, mulai dari membantu koperasi mengaksesSistem Informasi Manajemen Koperasi (SIMKOPDES), menyusun rencana bisnis, hingga mendampingi pengajuan proposal pinjaman ke bank-bank Himbara. Kehadiran mereka diharapkan dapat mempercepat proses pencairan dana hingga realisasi proyek di lapangan.
“Asisten bisnis itu heavy-nya lebih banyak. Dia harus memang kita persyaratkan yang bisnis,” jelas Ferry.