Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengungkapkan konflik India-Pakistan akan membuat harga tiket penerbangan internasional naik. Hal ini disebabkan perubahan rute penerbangan yang dilakukan oleh maskapai guna menghindari wilayah tersebut.
Dudy mengatakan, umumnya penerbangan dari wilayah timur menuju barat akan lebih cepat dan efisien jika melewati utara. Namun, dengan meningkatnya konflik India-Pakistan, maskapai mengalihkan rute penerbangan melewati wilayah udara Maladewa.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Ia mengatakan, pengalihan rute tersebut akan memakan waktu tempuh yang lebih lama dan berdampak pada biaya operasional yang meningkat.
“Memang ada penambahan waktu, konseskuensinya sebenarnya tidak ke spare part, tapi lebih kepada avtur, karena ada penambahan jam terbang,” kata Dudy di Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Dengan bertambahnya waktu perjalanan yang berakibat pada konsumsi avtur, biaya operasional akan meningkat dan pada akhirnya dibebankan kepada penumpang dalam bentuk tarif yang lebih tinggi.
“Kalau penambahan jam terbang ini akan menambah pemakaian avtur, biasanya mau nggak mau mereka bebankan kepada para penumpang,” katanya.
Dudy menambahkan, kondisi ini bagi maskapai sudah bukanlah hal yang baru. Pasalnya, sejak ada konflik di berbagai belahan dunia, maskapai sudah menyesuaikan operasional untuk menghindari daerah tersebut.
“Jalur-jalur yang ke barat itu beberapa maskapai sudah biasa menghadapi kondisi seperti ini. Menghindari jalur-jalur konflik itu sudah biasa, dan biasanya berdampaknya kepada harga tiket,” katanya.