Komisi IV DPR Nilai Kebijakan Pangan Era Prabowo Sangat Baik

Posted on

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan menilai kebijakan pangan di era Presiden Prabowo Subianto mengalami lompatan besar dengan dampak nyata bagi masyarakat. Ia menyebut langkah strategis pemerintah tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha tani.

“Langkah-langkah yang diambil pemerintah sangat baik dan menunjukkan arah yang tepat. Sekarang, masyarakat, terutama petani, mulai merasakan hasilnya,” ujar Yohan dalam keterangan tertulis, Jumat (14/11/2025).

Yohan menambahkan berbagai kebijakan strategis pemerintah di sektor panganmulai dari penambahan kuota pupuk, stabilisasi harga gabah, hingga penguatan cadangan beras pemerintah telah memberikan hasil signifikan dan berdampak langsung bagi petani.

Ia menekankan kebijakan yang tepat sasaran tersebut menjadi fondasi penting dalam memperkuat produktivitas nasional. Salah satu indikator keberhasilan adalah meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) yang dirilis BPS. Per September 2025, NTP Indonesia mencapai 124,36, menunjukkan bahwa pendapatan petani telah meningkat jauh di atas biaya produksinya.

“Ini capaian luar biasa, bukti bahwa kebijakan pemerintah benar-benar berpihak pada petani,” tambah Yohan.

Selain itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), proyeksi produksi pangan nasional 2025 juga mencatat capaian signifikan dengan total produksi padi yang mencapai 34,77 juta ton.

Menurut Yohan, capaian ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mampu menjaga ketersediaan pangan dalam situasi global yang tidak menentu.

“Salah satu kebijakan yang dampaknya sangat besar adalah rencana pembangunan 100 gudang baru Bulog. Selama ini Bulog kerap kekurangan gudang saat panen raya. Dengan tambahan gudang ini, penyerapan gabah, beras, dan jagung dapat dilakukan jauh lebih maksimal sehingga tidak ada hasil panen petani yang terbuang,” kata Yohan.

Lebih jauh, Yohan menilai penguatan infrastruktur pangan seperti gudang, pengering, dan fasilitas penyimpanan jangka panjang akan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pasokan nasional.

Menurutnya, langkah ini selaras dengan upaya Kementerian Pertanian (Kementan) yang dipimpin Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Berdasarkan data capaian sektor pertanian dan bukti nyata di lapangan, Yohan menyampaikan optimismenya terhadap masa depan pangan Indonesia. Ia menilai fondasi kebijakan yang tengah dibangun pemerintah saat ini akan menjadi titik balik penting bagi lahirnya sistem pangan nasional yang lebih mandiri, modern, dan berkelanjutan.

Dengan penguatan infrastruktur serta komitmen pemerintah yang konsisten berpihak pada petani, Yohan meyakini Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai ketahanan pangan yang semakin kokoh.

“Dengan arah kebijakan yang semakin presisi dan berpihak pada petani, saya yakin Indonesia akan semakin kuat sebagai negara dengan ketahanan pangan yang tangguh dan berdaya saing,” tutupnya.