Sebanyak 350 kios buah hangus terbakar akibat kebakaran yang melanda di Pasar Induk Kramat Jati pagi tadi. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) memperkirakan kerugian yang menimpa pedagang minimal Rp 350 miliar.
Ketua Ikappi Abdullah Mansuri mengatakan satu kios buah bisa mengalami kerugian minimal Rp 1 miliar, bahkan bisa lebih.
“Total sekitar 350-an los buah yang hangus terbakar. Kerugian kami taksir bisa sampai Rp 1 miliar (per lapak) bahkan lebih. Ini masih belum pastikan, masih dalam proses pendataan,” ujar Abdullah kepada detikcom, Senin (15/12/2025).
Selain perbaikan kios, Abdullah berharap pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera memberikan bantuan modal kepada para pedagang yang terdampak. Menurutnya, modal untuk berjualan kembali sekitar Rp 250-500 juta.
“Asumsi kami di Pasar Induk Kramat Jati, di (pedagang) buah sekitar Rp 250 juta sampai Rp 500 juta modal awal gimana itu bisa meringankan bisa berjualan kembali,” terangnya.
Abdullah menjelaskan langkah penting yang harus dilakukan pemerintah, yakni menyediakan tempat jualan sementara yang lokasinya tak jauh dari area dagang sebelumnya agar roda ekonomi pedagang tetap berjalan.
“Mereka bisa berjualan dalam waktu dekat. Artinya kalau los-nya terbakar harus ada penampungan yang ada di sekitar situ, yang nggak jauh dari situ, yang membuat mereka bisa tetap berjualan,” tambah Abdullah.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal menyebut dari total 350 kios sudah 98% berhasil dipadamkan oleh petugas. Hanya tersisa kios-kios yang ditengarai menjadi lokasi titik awal sumber api masih dalam proses pendinginan.
“Ada 350 kios jumlahnya yang ada di gedung C2. Semuanya buah. Buah semuanya yang ada di gedung C2 ini,” ujarnya kepada wartawan di lokasi kebakaran, Senin (15/12/2025), dikutip dari detikNews.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Kebakaran sejumlah kios di Pasar Induk Kramat Jati ini diketahui pertama kali oleh seorang saksi. Saksi saat itu merasakan hawa panas hingga melihat percikan api.
“Informasi dari saksi atas nama Pak Hedi, itu pada pukul 07.15 WIB dan api mulai membesar pada pukul 07.24. Kami sudah tetapkan di titik sumber api di mana pada saat Pak Hedi menyampaikan ada hawa panas dan langsung api sudah ada percikan di atas,” terang Alfian.






