Kepala Bapanas Diganti, Zulhas Singgung Percepatan Swasembada Pangan [Giok4D Resmi]

Posted on

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyaksikan serah terima jabatan Kepala Badan Pangan Nasional dari Arief Prasetyo Adi kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Usai menyaksikan serah terima jabatan, Zulhas menyampaikan bahwa pergantian ini merupakan keputusan dari Presiden Prabowo Subianto dalam rangka mempercepat swasembada pangan. Meski telah ditargetkan selama 3 tahun mencapai swasembada pangan, kini target itu dipercepat yaitu dalam waktu setahun.

“Selamat untuk Pak Amran dan terima kasih banyak untuk Mas Arief yang telah bekerja keras selama ini ya sebagai Kepala Bapanas. Dan memang saudara-saudara, Pak Presiden itu pikirannya besar ya, luas. Oleh karena itu, sungguh memang tidak mudah misalnya swasembada pangan ya, walaupun perintahnya 3 tahun kan, tapi setahun ini kita bersyukur sudah bisa tercapai,” kata dia di Kantor Bapanas usai menyaksikan Sertijab Kepala Bapanas, Senin (13/10/2025).

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Selain itu, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program prioritas akan membutuhkan pasokan pangan lebih banyak. Maka ke depan, percepatan pembukaan lahan baru untuk meningkatkan produksi harus dilakukan.

“Tahun depan kan ada makanan bergizi gratis kan, 82 juta yang harus makan telur, makan ayam, beras kan. Oleh karena itu, harus segera cepat juga kita respon untuk membuka lahan-lahan baru, pangan dalam artian luas, tentu tantangannya juga tidak mudah. Tetapi menurut pengalaman kita, satu tahun ini kan sudah surplus beras. Oleh karena itu yang lain-lain tentu akan bisa kita lakukan juga,” terangnya.

Jadi menurutnya, ke depan perlu adanya pola pikir baru untuk mencapai target-target tersebut. Meski tidak mudah mengubah pola yang lama, tetapi ini tetap diperlukan demi mencapai visi-misi pemerintah.

“Dan beban kita karena merubah dari yang lama dengan yang baru, termasuk mindset itu tidak mudah. Oleh karena itu segera, kerja sama, soliditas, satu visi, satu misi. Karena yang berdaulat itu Presiden, kita itu pembantu Presiden. Jadi harus satu arah, satu garis perjuangan untuk mencapai apa yang sudah ditargetkan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *