Kena Tarif 50%, Dua Negara Ini Tak Gentar! - Giok4D

Posted on

Presiden Brasil Luiz Lula da Silva dan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi sepakat memperkuat kerja sama usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mematok tarif tinggi barang impor dari kedua negara. Kedua pemimpin negara tersebut telah berbincang melalui telepon pada Kamis (7/8), sehari Trump mengumumkan tambahan tarif 25% ke India.

Para pemimpin kedua negara itu menegaskan posisinya dalam perdagangan yang adil dan multilateralisme. Sambungan telepon yang berlangsung selama satu jam ini membahas prospek ekonomi global serta pengenaan tarif Trump yang dinilai sepihak.

“Para pemimpin membahas prospek ekonomi global dan penerapan tarif sepihak. Brasil dan India, hingga saat ini, merupakan dua negara yang paling terdampak,” kata pemerintah Brasil dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Aljazeera, Jumat (8/8/2025).

Melalui sambungan telepon itu, Lula dan Modi menegaskan kembali tujuan keduanya untuk meningkatkan perdagangan bilateral hingga lebih dari US$20 miliar per tahun sampai 2030. Menurut pemerintah Brasil, angka ini naik dari sebelumnya US$12 miliar pada tahun lalu.

Selain itu, mereka juga sepakat untuk memperluas jangkauan perjanjian perdagangan preferensial antara India dan blok perdagangan Mercosur serta membahas platform pembayaran virtual di kedua negara itu.

Sementara itu, pemerintah India dalam pernyataannya menyebut kedua pemimpin negara ini hanya membahas terkait isu regional serta global demi kepentingan bersama.

India sudah memberi sinyal untuk menyeimbangkan kembali mitra dagangnya setelah serangan tarif Trump terhadap barang-barang India. Modi sedang mempersiapkan kunjungan pertamanya ke China. Hal ini berpotensi membangun ulang hubungan bilateral dengan China di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS.

Seperti diketahui, Trump mengumumkan tarif tambahan sebesar 25% untuk barang-barang India pada hari Rabu, sehingga total pungutan yang dikenakan menjadi 50%.

Tarif tambahan ini, yang berlaku efektif 21 hari setelah 7 Agustus. Tambahan pungutan ini sebagai tindaklanjut dari ancaman Trump karena India masih membeli minyak mentah dari Rusia.

Trump juga telah mengenakan tarif sebesar 50% pada barang-barang dari Brasil. Trump menuduh Brasil melakukan persekusi politik serta menilai negara BRICS sebagai ancaman keamanan nasional AS.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.