Kementerian Pertanian (Kementan) membeberkan rencana hilirisasi 14 komoditas pertanian. Program ini diyakini bisa membuka jutaan lapangan kerja, dengan perkiraan penyerapan tenaga kerja hingga 8,6 juta orang.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Idha Widi Arsanti memaparkan pihaknya sejauh ini mengutamakan produk-produk yang selama ini sudah diproduksi masif di Indonesia untuk dihilirisasi.
“Menteri mendorong hilirisasi dari produksi pertanian yang sudah ada. Ini akan lebih efisien dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, dibanding dengan menciptakan produk yang baru,” beber Idha dalam Diskusi Akademik Himpunan Alumni Fateta IPB, di IPB Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Senin (9/6/2025).
Dalam paparannya, rencana hilirisasi 14 produk pertanian ini diyakini akan menyerap tenaga kerja sampai8.608.195orang dengan total lahan yang bisa digarap menyentuh 5.500.000 hektare (ha).
“Nanti kita bisa menyerap tenaga kerja sejumlah lebih dari 8 juta orang, tentu ini akan menghasilkan hasil positif bagi negara kita,” sebut Idha.
Rencana Hilirisasi 14 Produk Pertanian:
1. Ayam
Bakal ada 5 cluster pengolahan ayam yang dibuka di Indonesia dengan produk olahan berupa nugget, sosis, tepung telur, dan juga pakan. Pengembangan produk akan berorientasi ekspor dengan penyerapan tenaga kerja hingga 39.108 orang.
2. Kelapa Dalam
Pengembangan produksi akan dilakukan pada lahan seluas 500 ribu hektare di seluruh Indonesia dengan produk olahan berupa santan dan juga produk samping. Pengembangan akan dilakukan berorientasi ekspor dengan penyerapan tenaga kerja hingga 1.156.246 orang.
3. Kakao
Pengembangan produksi akan dilakukan pada lahan seluas 500 hektare di seluruh Indonesia dengan produk olahan berupa bubuk coklat dan butter. Pengembangan produk akan berorientasi ekspor dengan penyerapan tenaga kerja hingga 950.007 orang.
4. Mete
Pengembangan produksi akan dilakukan pada lahan seluas 100 ribu hektare di seluruh Indonesia dengan produk olahan berupa kacang mete. Pengembangan produk berorientasi ekspor dengan penyerapan tenaga kerja hingga 424.823 orang.
5. Kopi
Pengembangan produksi akan dilakukan pada lahan seluas 200 ribu hektare dengan produk olahan berupa biji kopi arabika hijau. Pengembangan produk berorientasi ekspor dengan serapan tenaga kerja menyentuh 553.346 orang.
6. Tebu
Pengembangan produksi akan dilakukan pada lahan seluas 500 ribu hektare dengan produk olahan berupa gula. Pengembangan produk akan digunakan di dalam negeri untuk substitusi impor dengan penyerapan tenaga kerja hingga 726.748 orang.
7. Kelapa Sawit
Pengembangan produksi akan dilakukan pada lahan seluas 2 juta hektare dengan produk olahan utama berupa bahan bakar biodiesel. Pengembangan produk akan digunakan di dalam negeri sebagai substitusi impor BBM dengan penyerapan tenaga kerja menyentuh 1.947.339 orang.
8. Lada
Pengembangan produksi akan dilakukan pada lahan seluas 100 ribu hektare dengan produk olahan berupa biji lada dan lada bubuk. Pengembangan produk berorientasi untuk ekspor dengan penyerapan tenaga kerja sampai 211.897 orang.
9. Ubi Kayu
Pengembangan produksi akan dilakukan pada lahan seluas 300 ribu hektare dengan produk olahan utama berupa pati ubi dan juga bioethanol. Pengembangan produk akan digunakan di dalam negeri sebagai subtitusi impor dan mampu menyerap total 316.100 tenaga kerja.
10. Bawang Putih
Pengembangan produksi akan dilakukan pada lahan seluas 100 ribu hektare, akan digunakan untuk konsumsi bawang putih dalam negeri yang selama ini impor. Diperkirakan menyerap tenaga kerja sampai 125.172 orang.
11. Pengembangan Cold Chain
Pengembangan produk yang digunakan untuk sistem penyimpanan dan transportasi komoditas pangan di Indonesia. Dapat menyerap tenaga kerja kira-kira 550 orang.
12. Kapas
Pengembangan produksi akan dilakukan pada lahan seluas 900 ribu hektare dengan produk olahan utama berupa kapas untuk berbagai kebutuhan dan minyak biji kapas. Pengembangan dilakukan untuk digunakan di dalam negeri sebagai substitusi impor dan dapat menyerap hingga 1.531.899 orang tenaga kerja.
13. Kacang Tanah
Pengembangan produksi dilakukan pada lahan seluas 200 ribu ha di seluruh Indonesia dengan produk olahan utama berupa kacang tanah curah. Pengembangan dilakukan untuk digunakan di dalam negeri sebagai produk subtitusi impor dan dapat menyerap tenaga kerja hingga 348.660 orang.
14. Kacang Hijau
Pengembangan produksi dilakukan pada lahan seluas 100 ribu hektare di seluruh Indonesia dengan produk olahan utama berupa kacang hijau curah. Pengembangan dilakukan untuk digunakan di dalam negeri sebagai produk substitusi impor dan dapat menyerap tenaga kerja hingga 286.300 orang.