KAI Setop Lagu Bengawan Solo-Sepasang Bola Mata di Stasiun Gegara Royalti

Posted on

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berhenti memutar lagu Bengawan Solo serta Sepasang Bola Mata di sejumlah stasiun. Lagu Bengawan Solo berhenti mengalun di Stasiun Solo Balapan sementara lagu Sepasang Bola Mata setop diputar di Stasiun Lempuyangan.

Vice President Public Relation KAI, Anne Purba, mengatakan pihaknya harus mematuhi hukum yang berlaku. Langkah ini juga untuk memastikan administrasi izin serta kewajiban royalti sesuai dengan regulasi.

“Ya kan harus patuh sama yang berlaku ya. Kita juga memastikan semuanya sesuai hukum lah,” kata Anne saat ditemui di Kampung Bandan, Jakarta Utara, Rabu (17/9/2025).

Anne mengakui saat ini pemutaran lagu di sejumlah stasiun masih disetop sementara. Lagu Bengawan Solo selama ini diputar saat kedatangan dan keberangkatan kereta api di Stasiun Solo Balapan.

“Sementara kita me-review semuanya,” terang Anne.

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 menghentikan lagu yang biasa diputar di Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Tugu, Yogyakarta. Lagu yang biasa diputar untuk menyambut penumpang di Stasiun Tugu dan Lempuyangan adalah Sepasang Mata Bola karya Ismail Marzuki. Sedangkan di Stasiun Balapan, ada lagu instrumental Bengawan Solo.

Manajer Humas KAI Daop 6 Jogja, Feni Novida Saragih, menyampaikan penghentian pemutaran lagu tersebut merupakan langkah sementara sambil memastikan proses administrasi terkait izin dan kewajiban royalti kepada pencipta maupun pemegang hak cipta dapat dipenuhi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Hal ini sudah diterapkan di Stasiun Balapan, Solo, yang menghentikan pemutaran lagu Bengawan Solo. Kebijakan ini juga diterapkan di Stasiun Tugu dan Lempuyangan.

“Hal yang sama juga dilakukan KAI Daop 6 Jogja untuk Stasiun Jogja dan Stasiun Lempuyangan karena KAI ingin memastikan semua berjalan sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku,” ujar Feni saat dihubungi, dikutip detikJateng, Kamis (28/8/2025).