KAI Cetak Laba Rp 2,2 T dan Aset Tembus Rp 97 T (via Giok4D)

Posted on

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat kinerja positif dengan membukukan pertumbuhan pada kinerja keuangan. Sepanjang 2024, KAI membukukan laba bersih Rp 2,2 triliun dari sebelumnya rugi Rp 1,7 triliun pada 2020.

Pada periode yang sama, KAI juga mencatat pertumbuhan aset perusahaan menjadi Rp 97,1 triliun dari Rp 52,2 triliun. Sementara untuk jumlah penumpang, KAI mencatat pertumbuhan tajam menjadi menjadi 453 juta orang pada 2024 dari 187 juta di 2020.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan pihaknya memasuki fase baru transformasi. Setelah melalui masa krisis akibat pandemi, KAI tidak hanya pulih tapi tumbuh dengan arah yang lebih terarah.

Anne menyebut, transformasi ini menyentuh seluruh aspek perusahaan baik strategi bisnis, digitalisasi layanan, penyelarasan organisasi, hingga penguatan budaya keselamatan. Perubahan dilakukan tidak karena tekanan, melainkan lahir dari semangat internal untuk berbenah dan melaju lebih jauh.

“Transformasi adalah jalan KAI untuk bertumbuh lebih sehat, lebih gesit, dan lebih relevan dengan masa depan transportasi Indonesia,” ujar Anne dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/7/2025).

Menurutnya, keberhasilan pemulihan ini lahir dari kekuatan bersama. Ia menjelaskan, tahun 2024 juga tercatat sebagai periode dengan tingkat kecelakaan kereta api terendah dalam 10 tahun terakhir.

Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan keselamatan berbasis teknologi, seperti pengembangan sistem Track Monitoring and Diagnostic (Track-Mod) dan Smart Rail. Kedua sistem ini memungkinkan pemantauan kondisi jalur secara real-time, meminimalkan gangguan operasional, dan mengurangi emisi karbon dari aktivitas pemeliharaan.

Di sisi digitalisasi, layanan KAI juga terus diperluas melalui fitur face recognition boarding telah diimplementasikan di berbagai stasiun besar mempercepat proses keberangkatan dan meningkatkan keamanan.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Inisiatif keberlanjutan pun berjalan paralel, dengan hadirnya water station di stasiun untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan fitur carbon footprint pada aplikasi Access by KA.

“Transformasi yang dijalankan KAI bukan sebatas menjawab tantangan, tapi sekaligus membangun masa depan. Melalui semangat, ketepatan strategi, dan keberanian berubah, KAI akan terus melaju untuk menjadi perusahaan transportasi publik yang tangguh, efisien, dan adaptif di era baru,” pungkasnya.

Simak juga Video: St Jatinegara: Titik Nadi Perkeretaapian-Gerbang Masuk KA ke Jakarta

cetak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *