Iran-Israel Perang, Garuda Tutup Rute ke Timur Tengah

Posted on

Maskapai pelat merah Garuda Indonesia akan menutup rute penerbangan ke Timur Tengah selama satu pekan. Direktur Garuda Indonesia Ade Susardi mengatakan, meski begitu pihaknya tetap memonitor perkembangan yang terjadi di kawasan tersebut.

Ia menyebut jika kondisi dianggap sudah aman maka Garuda akan kembali menerbangkan pesawatnya ke rute Timur Tengah. Tak hanya Garuda, sejumlah maskapai internasional juga menangguhkan penerbangan mereka ke Timur Tengah imbas pecahnya konflik Iran-Israel.

“Jadi kita saat ini kita memang akan melihat situasinya sementara kita akan setop selama satu minggu sambil memperhatikan, tetap ya. Jadi tim kita akan memonitor situasi segala macam, pada saat itu udah dinyatakan baik pasti kita terbangkan,” ujarnya saat ditemui di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Ade memastikan pihaknya akan memprioritaskan layanan kepada para penumpang, serta berkoordinasi dengan Qatar Airways sebagai mitra Garuda di Timur Tengah. Ia juga menyebut siap melakukan refund untuk penerbangan yang dibatalkan.

“Semua penumpang kita perhatikan. Koordinasi antara kita dan Qatar Airways kita koordinasikan supaya semua penumpang tidak dirugikan. Kalau misalnya ada cancel kita refund, kalau ada yang misalnya tujuannya setelah misalnya tadi terbang setelah Doha ke mana, ada kemungkinan di re-route lewat mana. Jadi semua penumpang kita perhatikan,” bebernya.

Pengalihan dan pembatalan penerbangan di wilayah Timur Tengah makin banyak dilakukan oleh maskapai-maskapai. Hal itu dilakukan usai Iran melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Qatar di tengah konfliknya dengan Israel.

Dilansir dari CNBC, Selasa (24/6/2025), ada lebih dari 20 pesawat komersial yang menuju Doha, Qatar yang dialihkan, sementara empat lainnya yang menuju Dubai di Uni Emirat Arab berbalik arah. Hal ini sesuai dengan data Cirium.

Sementara itu, platform pelacakan penerbangan Flightradar24 mengatakan wilayah udara di atas UEA ditutup sementara. Reuters melaporkan bahwa Bahrain juga menutup wilayah udaranya untuk sementara.

Emirates yang berbasis di Dubai mengatakan bahwa beberapa pesawatnya dialihkan pada hari Senin. Mereka juga sudah memberitahu pelanggan bahwa beberapa penundaan penerbangan yang lebih lama mungkin terjadi.

Air India mengatakan telah menghentikan semua penerbangan masuk dan keluar dari wilayah tersebut, serta ke dan dari pantai timur Amerika Utara dan Eropa hingga pemberitahuan lebih lanjut.