Indonesian Petroleum Association (IPA) merampungkan gelaran akbar industri hulu minyak dan gas bumi (Migas) dalam perhelatan IPA Convex 2025, di ICE BSD, Tangerang, Banten, selama tiga hari sejak tanggal 20 hingga 22 Mei 2025. Acara ini menghasilkan beberapa kesepakatan antar pelaku industri hulu migas.
Ketua IPA Convex 2025 Hariadi Budiman mengatakan, perhelatan ini menjadi wadah bagi industri hulu migas bertemu langsung antar sesama pelaku usaha dan pemerintah Indonesia. Dalam perhelatan ini, terdapat pengumuman tiga wilayah kerja dan penandatanganan Production Sharing Contract (PSC).
“Pada IPA Convex tahun ini diumumkan tiga wilayah kerja, tanda tangan PSC, production sharing contract wilayah kerja, dan 25 penandatanganan wilayah kerja lainnya,” ungkap Hariadi dalam konferensi persnya di acara IPA Convex, ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (22/5/2025).
Hariadi menerangkan, perhelatan akbar ini menghadirkan 213 perusahaan migas yang terlibat dalam exhibition atau pameran. Sementara untuk konvensi, terdapat sebanyak 73 pembicara dan 14 moderator dari berbagai perusahaan migas skala internasional dan nasional.
Di sisi lain, perhelatan IPA Convex 2025 ini juga dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto pada gelaran hari kedua. Prabowo juga hadir bersama beberapa menteri dalam Kabinet Merah Putih.
“Kehadiran Bapak Presiden membawa dampak yang signifikan terhadap para pelaku di hulu migas,” ungkapnya.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden IPA Carole J. Gall menyambut baik arahan dari Prabowo untuk menyederhanakan regulasi di industri minyak dan gas. Menurutnya, penyederhanaan itu diyakini dapat menambah daya tarik Indonesia di mata investor industri migas.
Diketahui, Prabowo sebelumnya meminta agar Kabinet Merah Putih, khususnya yang mengurus pengeboran migas, untuk menyederhanakan regulasi bagi para investor yang mau masuk. Pasalnya, potensi migas di Indonesia banyak yang belum dioptimalkan.
“Sebagai sebuah industri, kami dalam suasana hati yang baik. Dan tentu saja kami berharap pernyataan Pak Prabowo akan menunjukkan terlebih dahulu bahwa pemerintah sangat mendukung industri ini. Dan semoga saja investor makin tertarik untuk berinvestasi di Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, penyederhanaan regulasi memang diperlukan untuk keberlangsungan penyaluran energi. Karena perizinan atau regulasi dalam industri migas ini bukan hanya berkaitan dengan energi, tetapi juga lingkungan hidup yang harus dijaga.
“Berbicara tentang perizinan dan izin lingkungan. Ini jelas merupakan area di mana, sebagai sebuah industri, kita melihat peluang untuk bergerak lebih cepat tanpa mengorbankan lingkungan, tanpa mengorbankan kualitas proses,” terangnya.
Pihaknya mengaku siap jika pemerintah melibatkan IPA dalam mempersiapkan penyederhanaan perizinan di industri migas. “Kami siap bantu jika pemerintah siap bekerja sama dengan kami sebagai sebuah industri,” imbuhnya.
Baca terus informasi terbaru terkait IPA Convex 2025 didtk.id/ipaconvex2025
Simak Video: IPA Convex 2025: Kolaborasi dalam Sektor Minyak dan Gas