Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang jadi pusat perhatian dalam ajang Indonesia-Australia Mineral Roadshow Batang, 11 Agustus 2025. Pemerintah, pelaku industri, hingga investor kedua negara bertemu untuk membahas peluang hilirisasi mineral dan pengembangan industri berorientasi ekspor.
Kunjungan ini dipimpin oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia, Siswo Pramono dan disambut jajaran manajemen KEK Industropolis Batang. Delegasi diajak menelusuri infrastruktur modern, zona industri terintegrasi, hingga fasilitas pendukung yang dirancang untuk mengakomodasi investasi kelas dunia.
“Welcome to one of Indonesia’s National Strategic Projects. KEK Industropolis Batang adalah kompetitor kuat di kawasan Asia Tenggara, sejajar dengan Thailand dan Vietnam, namun memiliki keunggulan tersendiri bagi para investor,” Kepala Divisi Marketing & Sales KEK Industropolis Batang, Angga Brahmana dalam keterangan tertulis, Selasa (12/8/2025).
Di hadapan para delegasi, Angga menawarkan dukungan penuh serta siap menyambut investor global. KEK Industropolis Batang menjadi salah satu kawasan industri paling prospektif di Asia Tenggara.
“Kami menawarkan dukungan penuh, keterbukaan kolaborasi, dan ekosistem yang siap menyambut investasi global,” tambah dia.
Kunjungan ini turut dihadiri para pemangku kepentingan strategis lintas negara. Dari pemerintah, hadir Asisten Deputi Mineral Batubara Kementerian Koordinator Perekonomian, Direktur Pembinaan Program Kementerian ESDM, dan perwakilan Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Dari dunia industri, hadir nama-nama bergengsi seperti Chairman Pure Battery Technologies, Chief Financial Officer Verdant Minerals, CEO Pacific Services Shipping, Ketua Indonesia Mining Association (IMA), MIND ID, PT Pamapersada Nusantara, PT Petrosea, Baramulti Group, PT Indonesia Battery Corporation (IBC), PT ANTAM Tbk, PT Timah Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Vale Indonesia Tbk, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Bukit Asam Tbk.