Impor barang bekas masuk di Indonesia melonjak tajam. Dari hanya 7 ton pada 2021, melonjak menjadi 3.600 ton pada 2024. Hal ini diungkap Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman.
Bahkan menurut Maman, data hingga Agustus 2025 jumlahnya sudah mencapai 1.800 ton.
“Data tahun 2021, impor barang-barang bekas, baju-baju bekas, yang masuk dari luar negeri ke Indonesia itu hanya 7 ton per tahun, 2021. 2022, naik 12 ton, 2023, 12 ton, 2024, 3.600 ton. Barang impor itu barang-barang bekas dulu nih ya, masuk meringsek pasar domestik kita. Nah, 2025 per Agustus ini kurang lebih sekitar 1.800 ton,” ujar Maman dalam Pembukaan Expo Keuangan dan Seminar Syariah (EKSiS) di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Maman menuding oknum pegawai Bea Cukai yang meloloskan barang-barang ilegal tersebut. Di sisi lain, pemerintah terus mengamankan pasar Indonesia dari serbuan barang impor ilegal.
Langkah awal yang yang dilakukan adalah menutup jalur masuk bagi pakaian bekas impor ilegal. Dalam hal ini, UMKM tetap diperhatikan dan mendapat suplai barang dari produsen dalam negeri.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Nah, sekarang kita kumpulkan tuh asosiasi-asosiasi, produsen-produsen lokal kita, kita panggil mereka semua, distro-distro yang di Bandung, produsen-produsen baju, segala macam sudah kita kumpulkan, nanti kita dorong mereka untuk substitusi, menggantikan produk-produk barang bekas itu,” beber Maman.
“Ini sebuah langkah terobosan yang menurut saya kebijakan yang win-win solution. Jadi kita tidak hanya menutup di hulunya saja, tapi kita cari solusi, supaya mereka tetap bisa berdagang,” tambahnya.
Maman menambahkan industri fashion dalam negeri cukup potensial untuk dikembangkan. Dengan perputaran uang yang besar, pembenahan yang dilakukan dipercaya dapat membantu UMKM dan produsen lokal untuk terus tumbuh.
“Jadi kalau kita mulai dari situ, Insyaallah UMKM-UMKM, produsen-produsen lokal, produk-produk lokal, itu bisa hidup dan tumbuh. Jadi produsen merek-merek baju, yang dulunya sempat ngetop, terus rontok, mereka bisa eksis lagi. Karena marketnya di domestik terselamatkan,” tutur Maman.






