Konsekuensinya, Indonesia sepakat untuk tidak mematok tarif apapun dan berapapun kepada produk AS yang mau masuk pasar lokal. Hasil negosiasi ini dikhawatirkan membuat perdagangan Indonesia dan AS jadi timpang.
Presiden Prabowo Subianto merespons hal tersebut. Menurutnya, semua hasil negosiasi sudah dihitung dan dirundingkan matang-matang. Pemerintah menurutnya juga sudah memikirkan berbagai risiko yang ada dari hasil negosiasi.
Yang terpenting menurutnya adalah melindungi masyarakat Indonesia, khususnya para pekerja dari sektor industri orientasi ekspor yang berpotensi terkena dampak bila tarif barang masuk ke Negeri Paman Sam tinggi.
“Semua sudah kita hitung, semua kita berunding, dan kita juga memikirkan. Yang penting bagi saya adalah rakyat saya. Yang penting kita lindungi pekerja-pekerja kita,” tegas Prabowo saat tiba di tanah air usai melakukan kunjungan luar negeri, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (16/7/2025).
Dia kembali menekankan yang terpenting bagi Indonesia adalah menjaga para pekerja di sektor industri yang jumlahnya besar. Orang nomor satu di Indonesia itu optimis kondisi ekonomi Indonesia juga dalam kondisi yang kuat dan baik, sehingga apapun yang terjadi ekonomi negara tidak akan melambat.
“Bagi saya adalah pekerja kita aman. Kita optimis ekonomi kita dalam kondisi kuat dan bagus. Apapun yang terjadi kita akan kuat,” sebut Prabowo menekankan.
Prabowo juga menekankan dalam negosiasi yang dilakukan Indonesia juga punya sikap sendiri dan tidak serta merta mengikuti semua kemauan AS. Apa yang sudah ditawarkan dan disepakati saat ini merupakan penawaran yang sudah mentok buat Indonesia dan memberikan keuntungan besar untuk kedua belah pihak.
“Walaupun kita juga punya sikap. Ini tawaran kita. Kita nggak mampu memberi lebih,” pungkas Prabowo.
(hal/rrd)
impor
