Hidupkan Lapangan Tua, Pertamina EP Bidik Produksi 213 MBOEPD

Posted on

PT Pertamina EP (PEP) berhasil membalikkan penurunan produksi dengan mencatatkan 65.482 barel minyak per hari (BOPD) dan 809,40 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD), atau setara dengan 205,18 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD).

Pencapaian ini mengukuhkan komitmen PEP pada keunggulan operasional serta kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (HSSE). Komitmen ini juga ditopang oleh prinsip Tepat Waktu, Tepat Anggaran, Tepat Ruang Lingkup, Tepat Hasil (OTOBOSOR) yang diadopsi perusahaan.

Kinerja ini juga mempertegas peran PEP sebagai produsen energi yang stabil di tengah gejolak pasar energi global dan tekanan dekarbonisasi. Namun, PEP juga tak menampik tantangan lapangan mature dan hambatan regulasi yang tidak dapat diabaikan.

Plt Direktur Utama PEP Muhamad Arifin menjelaskan, pihaknya telah menetapkan strategi berlapis untuk mencapai target. Pada 2025, PEP telah menargetkan pertumbuhan produksi menjadi 213 MBOEPD, dengan lifting minyak 72.500 BOPD, dan gas 625 MMSCFD, setara 180 MBOEPD.

“Kami fokus pada keberlanjutan jangka panjang melalui pengelolaan rasio cadangan terhadap produksi (RTP) dan rasio penggantian cadangan (RRR), serta memperkuat kinerja keuangan melalui manajemen biaya,” ujar Arifin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/5/2025).

Namun, Arifin menjelaskan perusahaan juga akan menghadapi tantangan besar. Pasalnya lapangan mature, yang mendominasi aset PEP, mengalami penurunan alami di atas 10% per tahun dan menuntut pemeliharaan intensif dan biaya besar untuk menjaga integritas fasilitas.

Proses perizinan lahan, terutama untuk lahan hutan dan pertanian, kerap menjadi tantangan pada aktivitas eksplorasi dan eksploitasi. “Tanpa dukungan pemerintah untuk mempercepat perizinan, target 2025 berisiko tertunda. Selain itu, ekspansi eksplorasi lepas pantai dan penerapan teknik pengeboran inovatif juga bergantung pada regulasi yang kondusif,” imbuhnya.

PEP sendiri telah menetapkan modernisasi teknologi sebagai pilar utama, yang direalisasikan dengan pengeboran canggih yang didukung digitalisasi. Hal ini disertai dengan perwujudan komitmen terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) melalui inisiatif penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS), serta penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS).

Sementara inovasi, ditempatkan sebagai tumpuan PEP. Pada 2024, keberhasilan eksplorasi lepas pantai melalui sumur West Beluga di wilayah kerja PEP Donggi Matindok Field menandai tonggak baru pembuka rangkaian pemboran sumur eksplorasi lepas panti di Sulawesi.

Teknik pengeboran casing dan pemasangan pipa konduktor dengan metode piling juga berkontribusi memangkas waktu dan biaya operasi. “Terobosan ini memungkinkan kami mengoptimalkan proyek di tengah persaingan global,” kata Arifin.

Arifin menambahkan, PEP juga berkolaborasi dalam Grup Pertamina, yang menjanjikan efisiensi melalui berbagi sumber daya dan teknologi. “Sinergi grup dan dukungan regulasi pemerintah adalah kunci mewujudkan target 2025,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *