Hasil riset UBS melaporkan jumlah crazy rich alias orang tajir melintir di Amerika Serikat (AS) meningkat menjadi sekitar 379.000 orang sepanjang 2024 kemarin. Diperkirakan, terjadi pertambahan 1.000 orang kaya baru di AS.
Melansir Reuters, Rabu (18/6/2025), dalam Laporan Kekayaan Global 2025 disebutkan kekayaan bersih individu swasta di seluruh dunia naik hingga 4,6%. Dari jumlah itu, sekitar 11% di antaranya berasal dari Amerika.
Kemudian sepanjang 2024 kemarin AS juga berhasil menjadi penyumbang utama orang terkaya di dunia. Di mana 40% orang tajir dengan kekayaan hingga jutaan dolar di dunia berasal dari Negeri Paman Sam.
Di luar itu, untuk jumlah masyarakat dengan kekayaan bersih senilai US$ 100.000 hingga US$ 1 juta atau Rp 1,63-16,33 miliar (kurs Rp 16.333/dolar AS) di dunia sepanjang tahun kemarin mayoritas berasal dari China.
“China yang didefinisikan dalam laporan tersebut sebagai Tiongkok daratan, Hong Kong, dan Taiwan memimpin untuk individu dengan kekayaan bersih $100.000 hingga $1 juta sepanjang tahun kemarin, dengan jumlah 28,2%, diikuti oleh Eropa Barat dengan 25,4% dan Amerika Utara dengan 20,9%,” tulis Reuters.
Sayang, dalam laporan UBS yang dikutip Reuters itu menunjukkan bahwa mayoritas orang di seluruh dunia masih berada di bawah ambang batas tersebut, dengan lebih dari 80% orang memiliki kekayaan bersih di bawah US$100.000 atau Rp 1,63 miliar.
“Selama lima tahun ke depan, bank asal Swiss tersebut memproyeksikan kekayaan rata-rata per orang dewasa akan tumbuh lebih jauh dipimpin oleh Amerika Serikat, dan, pada tingkat yang lebih rendah dipimpin oleh China,” tutup laporan itu.