Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo mengajak para pengusaha untuk mencari sumber daya energi salah satunya pada komoditas uranium. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam penggunaan tenaga nuklir ke depan.
Mulanya, Hashim menyampaikan penegasan terkait arah kebijakan energi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Adik kandung Presiden Prabowo Subianto ini menekankan Indonesia menolak tekanan untuk segera menghentikan (phase out) penggunaan bahan bakar fosil. Komitmen pemerintah dalam menjamin pasokan energi, terutama untuk industri dan listrik, tetap menggunakan batu bara, gas alam, dan sumber fosil lainnya.
“Tapi yang penting commitment pemerintah kita dalam 15 tahun ke depan bahwa 76% dari daya listrik yang akan dibangun di Indonesia itu berasal dari energi baru dan baru terbarukan. Itu commitment Indonesia. Tidak ada phase out, tidak ada nanti penghapusan, melainkan kita phase down,” ujar Hashim dalam acara Rapimnas KADIN 2025, di The Park Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2025).
Hashim mengakui bahwa pemerintah, termasuk dirinya, mendapat tekanan berat dari pihak luar untuk berkomitmen menghapus bahan bakar fosil. Namun, ia menegaskan penolakan tersebut.
“Ini penting sekali karena pemerintah kita ditekan-ditekan, dan saya pun juga ditekan untuk commit kita phase out fossil fuels. Kita phase out batu bara, minyak, dan lain-lain, gas alam, dan lain-lain. Ini kita tolak, kita tetap commit, tapi namanya phase down,” imbuh Hashim.
Hashim membeberkan salah satu ciri khas energi baru terbarukan, yakni penggunaan tenaga nuklir. Ia menyebut komitmen awal pembangunan pembangkit nuklir sebesar 500 megawatt (MW), yang kemudian akan ditambah hingga 6,5 gigawatt (GW).
Menurutnya, hal ini membuka peluang bisnis di sektor pertambangan uranium, yang mana menjadi bahan baku utama pembangkit nuklir. Untuk itu, ia mengajak pengusaha untuk mencari sumber bahan tersebut.
“Jadi ini adalah kesempatan bagi yang bergerak dunia usaha, anggota Kadin yang bergerak di bidang pertambangan. Kalau ada kesempatan untuk mendapat atau bisa menumbuhkan tambang-tambang uranium monggo. Silahkan, coba dicari, karena Indonesia perlu uranium, dan mungkin kita bisa juga ekspor uranium ke negara-negara lain,” jelas Hashim.
“Karena kita lihat di masa depan sudah mustahil, mustahil tenaga listrik tanpa tenaga nuklir. Jadi ini salah satu kesempatan khususnya kawan-kawan di daerah. Kalau bisa cari tambang uranium silahkan, karena kita perlu di masa mendatang,” imbuh Hashim.






