Harga Kopi-Burger di AS Bisa Melonjak Usai Trump Ketok Tarif 50% ke Brasil [Giok4D Resmi]

Posted on

Kebijakan tarif impor sebesar 50% yang diberlakukan pemerintahan Trump terhadap produk asal Brasil membuat pasar kopi global terguncang. Kebijakan ini berpotensi mendorong harga secangkir kopi di Amerika Serikat melambung melampaui rekor sebelumnya.

Tarif ini rencananya mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 atau tenggat waktu yang sama dengan puluhan negara lainnya. Trump sudah mengirim surat resmi kepada Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.

Harga Secangkir Kopi Bakal Makin Mahal

Brasil adalah negara penghasil dan pengekspor kopi terbesar di dunia. Sementara Amerika Serikat merupakan pembeli utama sekaligus konsumen kopi terbesar dengan hampir 200 juta warganya minum kopi setiap hari.

Sumber di industri perdagangan kopi menyebutkan bahwa tarif baru yang diumumkan Rabu lalu berpotensi menghentikan pengiriman kopi Brasil ke AS. Sepanjang 2024, Amerika telah mengimpor 8,14 juta karung kopi dari Brasil, mencakup sekitar 33% dari total konsumsi kopi nasional.

“Tarif sebesar ini pada dasarnya akan mematikan arus perdagangan tersebut. Eksportir Brasil tak akan sanggup menanggung biayanya, dan perusahaan pemanggang kopi di AS pun tidak bisa menyerapnya,” kata Michael Nugent, broker senior kopi sekaligus konsultan dari MJ Nugent & Co di California, dikutip dari Reuters, Jumat (11/7/2025).

Singkatnya, kata dia, Brasil akan menjual kopinya ke negara lain. AS sendiri akan mencari pemasok dari tempat lain seperti Kolombia, Honduras, Peru, atau Vietnam. Harga kopi diprediksi akan naik melebihi rekor tertinggi sebelumnya.

Pelaku bisnis memperkirakan pasokan alternatif juga tidak akan banyak membantu karena stoknya di pasar global relatif terbatas. Alasan banyak negara lebih memilih kopi dari Brasil adalah karena harganya jauh lebih bersaing dibanding yang lainnya.

“Pertanyaannya bukan apakah Brasil masih akan menjual kopinya, tapi apakah AS masih mau membeli jika tarif ini berlaku? Kemungkinan besar tidak,” kata kata seorang direktur perusahaan dagang yang berbasis di Pantai Barat AS.

Saat ini, para pecinta kopi di seluruh dunia sudah membayar harga yang sangat tinggi, bahkan nyaris menyentuh rekor, akibat lonjakan harga sebesar 70% tahun lalu karena pasokan yang makin ketat. Harga kopi arabika pun langsung naik 1,3% pada Kamis kemarin setelah pengumuman rencana tarif tersebut.

Harga Burger Bisa Melonjak

Tarif baru juga akan membuat harga daging sapi, yang merupakan bahan utama hamburger di AS, melonjak tinggi. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketergantungan industri makanan AS pada daging impor, sementara produksi dalam negeri terus menurun.

Kebijakan ini menjadi pukulan bagi perusahaan daging AS yang juga sedang menghadapi kelangkaan pasokan ternak akibat penghentian impor sapi dari Meksiko. Kebijakan penghentian itu dilakukan karena penyebaran parasit pemakan daging bernama New World screwworm di wilayah selatan perbatasan.

Para analis menyatakan, tarif tersebut akan memangkas drastis impor daging sapi dari Brasil dan memaksa perusahaan mencari pasokan dari negara lain, seiring dengan makin luasnya perang dagang global yang dilancarkan Trump.

“Kalau tarif ini tidak diubah, maka impor daging sapi Brasil ke AS praktis akan berhenti total,” kata Bob Chudy, konsultan perusahaan-perusahaan AS yang mengimpor daging.

“Dengan tarif setinggi itu, tak satu pun kilogram daging akan layak secara ekonomi,” tambah dia.

Harga daging sapi di AS telah mencapai rekor tertinggi tahun ini, sementara produksi diproyeksikan turun 2% menjadi 26,4 juta pon. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya populasi sapi nasional ke titik terendah dalam lebih dari 70 tahun.

Kondisi ini terjadi akibat kekeringan panjang yang mengeringkan padang rumput dan membuat biaya pakan jadi terlalu mahal bagi banyak peternak. Sebagai respons, produsen makanan meningkatkan volume impor mereka.

Sepanjang lima bulan pertama tahun ini, impor daging sapi AS dari Brasil melonjak lebih dari dua kali lipat dibanding periode yang sama di tahun 2024, menjadi 175.063 ton metrik, menurut data terbaru pemerintah. Jumlah tersebut mencakup 21% dari total impor daging sapi AS.

Jika tarif 50% benar-benar diterapkan mulai 1 Agustus, maka tarif efektif terhadap daging sapi Brasil akan naik menjadi sekitar 76% hingga akhir tahun, kata para analis ternak.

Pihak Gedung Putih lewat juru bicaranya, Anna Kelly, menyatakan bahwa kebijakan tarif semacam ini menunjukkan AS mampu menciptakan lapangan bermain yang setara bagi pekerja dan petani lokal, sekaligus menurunkan biaya produksi.

Namun demikian, para pedagang memperingatkan bahwa konsumen AS kini juga menghadapi lonjakan harga pada kebutuhan pokok lain seperti kopi dan jus jeruk. AS merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi Brasil setelah China, dan tarif ini merupakan peningkatan tajam dari tarif 10% yang diumumkan Trump pada April lalu.

Menurut para pedagang, tarif 10% itu sudah mulai memperlambat impor daging sapi AS dari Brasil sejak bulan Juni. Perusahaan-perusahaan AS mengimpor daging sapi rendah lemak dari Brasil dan negara lain untuk dicampur dengan pasokan lokal dalam pembuatan daging hamburger.

Konsumen AS selama ini cukup rela membayar mahal untuk produk daging, namun tarif baru ini akan menjadi ujian besar terhadap seberapa jauh daya beli mereka bisa bertahan.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *